Related categories : Syrah Dzikir, Doa dan Dzikir
Transcribed on: 05/05/2014
Ingat Allah, Rasulullah dan Waliyullah
Bismillah Walhamdulillah
Semoga Allah SWT Senantiasa memberi perlindungan dan pertolongan kepada kita semua.
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ (عَشْرَ مَرَّاتٍ بَعْدَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ وَالصُّبْحِ)
“Tiada Tuhan Yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya pujian, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca sepuluh kali setelah shalat maghrib dan shubuh).[1]
Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abu Dzarr Al-Ghifari, Jundab bin Junadah, dan lain-lain Radhiyallahu Anhum.
Juga disebutkan dalam sabda beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam,
مَنْ قَالَ فِي دُبُرِ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَهُوَ ثَانٍ رِجْلَيْهِ قَبْلَ أَنْ يَتَكَلَّمَ … عَشْرَ مَرَّاتٍ كُتِبَتْ لَهُ عَشْرُ حَسَنَاتٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ عَشْرُ سَيِّئَاتٍ وَرُفِعَ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ وَكَانَ يَوْمَهُ ذَلِكَ كُلَّهُ فِي حِرْزٍ مِنْ كُلِّ مَكْرُوهٍ وَحُرِسَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَلَمْ يَنْبَغِ لِذَنْبٍ أَنْ يُدْرِكَهُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ إِلَّا الشِّرْكَ بِاللَّهِ
“Barangsiapa mengucapkan setiap usai shalat shubuh (ketika beliau masih melipat kedua kakinya dan sebelum berbicara yang lain-lain …) sebanyak sepuluh kali, maka dicatatkan baginya sepuluh kebaikan, dihapuskan sepuluh kesalahan, ditinggikan sepuluh derajat, pada harinya itu dia berada dalam penjagaan dari segala macam hal yang tidak disukai, dipelihara dari syetan dan tidak selayaknya pada hari itu dosa yang dia lakukan yang menyim-pangkannya selain menyekutukan Allah Ta’ala.”
Ungkapan حِرْزٍ artinya tempat untuk menyimpan dan menjaga sesuatu di dalamnya. Sedangkan yang dimaksud di sini adalah bahwa orang dimaksud dalam pemeliharaan dan penjagaan.
Ungkapan, بَعْدَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ ‘setelah shalat maghrib‘ disebutkan dalam
jalur-jalur periwayatan hadits yang lain.[]
Disalin dari Syarh Do’a dan Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab
Ahmad dengan Korektor Syaikh Dr. Sa’id bin Ali Wahf Al-Qahthani, terbitan Darul
Falah Jakarta, Hal. 234-235.
[1] At-Tirmidzi, (5/515), no. 3474; dan Ahmad, (4/227). Lihat takhijnya dalam kitab Zaad Al-Ma’ad (1/300).
Akhiri dengan bacaan Alhamdulillah.
Insya Allah, Postingan ini dapat mengentarkan Kejalan Kebenaran, Amin.
Rewritten by : Rachmat Machmud end Republished by : Redaction Duta Asri Palem 3
| |
0 komentar:
Posting Komentar
= > Silakan Berkomentar Sesuai Tema Diatas
=> Berkomentar Dengan Link Hidup Tidak Akan di Publish
=> Dilarang Berkomentar SPAM
=> Tinggalkan Komentar Sangat Penting Untuk Kemajuan Blok ini