Home » » HADIS-HADIS NABI » KITAB IMAN 98 - 121

HADIS-HADIS NABI » KITAB IMAN 98 - 121

Written By Rachmat.M.Flimban on Sabtu, 15 Maret 2014 | Sabtu, Maret 15, 2014

Kategori :Hadits

*****
Table of Contents

Dibawah ini Sambungan dari Bab-bab yang terdahulu,

Hadis-hadis Kitab Iman Terdapat 121 Hadis. dan pada dibagian diawal dari Hadis 98 sampai dengan 121.

نسخ / نقلا عن موقع الإسلام -- الدعوة والإرشاد.

إشراف معالي الشيخ: صالح بن عبدالعزيز بن محمد بن إبراهيم آل الشيخ



Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 98

[ Hadis riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata,  Rasulullah saw. melewati lembah Al Azraq. Beliau bertanya, Lembah apa ini ? Para sahabat menjawab, Ini lembah Al Azraq. Rasulullah saw. bersabda, Aku seperti melihat Nabi Musa as. sedang menuruni bukit dan memohon kepada Allah dengan suara keras melalui talbiah. Ketika sampai di bukit Harsya, beliau berkata, Bukit apa ini ? Para sahabat menjawab, Bukit Harsya (dekat Juhfah). Rasulullah saw. bersabda, Aku seperti melihat Nabi Yunus bin Matta as. berada di atas unta merah yang gempal, dia memakai mantel bulu dan tali kekang untanya adalah sabut, sedang bertalbiah ]
Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 99

[ Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata,   Nabi saw. bersabda, Ketika aku diisrakan, aku bertemu dengan Nabi Musa as, dia seorang lelaki yang tinggi kurus dengan rambut berombak, seolah-olah orang dari Syanu'ah. Aku juga bertemu dengan Nabi Isa as. dia berperawakan sedang, berkulit merah, seakan-akan baru keluar dari pemandian. Akupun bertemu dengan Nabi Ibrahim as. Akulah keturunannya yang paling mirip dengannya. Aku diberi dua bejana, yang satu berisi susu dan yang lain berisi arak. Dikatakan padaku, Ambillah yang engkau suka. Aku mengambil susu dan meminumnya. Kemudian dikatakan, Engkau diberi petunjuk dengan fitrah atau engkau menepati fitrah. Seandainya engkau mengambil arak, niscaya sesat umatmu  ]
Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 100

[ Bab Tentang Al Masih Bin Maryam Dan Masih Dajal Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, Pada suatu malam aku bermimpi di dekat Kakbah, melihat seorang lelaki berkulit sawo matang, seperti warna coklat paling bagus yang pernah engkau lihat. Dia berambut gondrong, gondrong terbaik yang pernah engkau lihat. Dia menyisir rambutnya dan masih tampak menetes airnya. Dia bersandar kepada dua orang, melakukan tawaf di Kakbah. Aku bertanya, Siapakah orang ini? Ada yang menjawab, Ini adalah Al Masih bin Maryam. Tiba-tiba aku melihat seorang lelaki yang sangat keriting, mata kanannya buta seakan-akan mata itu buah anggur yang mengapung (matanya melotot). Aku bertanya, Siapa pula ini ? Ada yang menjawab, Ini adalah Masih Dajal ]
Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 101

[ Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, Aku melihat diriku berada di Hijir Ismail, sedangkan seorang Quraisy bertanya kepadaku tentang perjalanan israku. Mereka bertanya berbagai hal mengenai Baitulmakdis yang tidak begitu kuingat. Aku sangat merasakan kesulitan yang belum pernah kualami.

Kemudian Allah memperlihatkannya kepadaku dari kejauhan, sehingga aku dapat melihatnya. Apapun yang mereka tanyakan kepadaku, aku ceritakan kepada mereka dengan jelas. Aku melihat diriku berada di antara sekelompok nabi. Ada Nabi Musa as. sedang mengerjakan salat, ternyata dia itu seorang lelaki tinggi kurus dengan rambut keriting, dia seperti orang suku Syanu'ah. Ada pula Nabi Isa bin Maryam as. sedang mengerjakan salat. Orang yang paling mirip dengannya adalah Urwah bin Masud As Tsaqafi. Ada juga Nabi Ibrahim as. sedang mengerjakan salat. Orang yang paling menyerupainya adalah sahabat kalian (maksudnya beliau sendiri).

Ketika datang waktu salat, aku mengimami mereka. Usai salat terdengar suara., Hai Muhammad. Ini Malik, penjaga neraka. Ucapkanlah salam padanya. Aku berpaling kepadanya dan dialah yang lebih dulu mengucap salam  
Bab Tentang Makna Firman Allah, وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَي (Sesungguhnya Muhammad telah melihatnya lagi pada waktu yang lain. An Najm:13), apakah Nabi saw melihat Tuhannya di malam isra ]

Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 102

[ Hadis riwayat Aisyah ra, dari Masruq ia bercerita, Aku bertanya kepada Aisyah, Apakah Muhammad saw. pernah melihat Tuhannya? Aisyah menjawab, Maha suci Allah! Bulu romanya benar-benar berdiri (karena terkejut) mendengar perkataan itu. Ada tiga hal, siapa yang membicarakan salah satunya, maka dia berbohong besar atas Allah. Di antara yang mana kamu, hai Masruq ? Aku bertanya, Apa tiga hal itu. Aisyah menjawab, Pertama, siapa yang menyangka bahwa Muhammad saw. melihat Tuhannya, maka dia berbohong besar atas Allah. Aku mulanya bersandar, santai, lalu duduk sambil berkata, Ya Ummul mukminin, tunggu, jangan tergesa-gesa, bukankah Allah telah berfirman  وَلَقَدْ رَآهُ بِالْأُفُقِ الْمُبِين   (Dan sesungguhnya dia melihatnya di ufuk yang terang).

  وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى

 (Sesungguhnya dia telah melihatnya di waktu lain). Aisyah berkata, Aku adalah umat Islam pertama menanyakan hal itu kepada Rasulullah saw. Beliau bersabda, Itu adalah Jibril as. aku tidak pernah melihatnya dalam bentuk aslinya, kecuali dua kali. Aku melihatnya turun dari langit, besarnya menutupi ruangan antara langit dan bumi. Aisyah melanjutkan, Apakah engkau belum pernah mendengar firman Allah,

 لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ

 (Dia tidak dapat dicapai oleh mata, sedangkan Dia dapat melihat segala yang kelihatan. Dia maha halus dan maha mengetahui). Tidakkah engkau mendengar firman Allah,
 

 وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ  

(Tidak mungkin bagi manusia berbicara dengan Tuhannya kecuali dengan perantaraan wahyu, dibelakang hijab "maksudnya, hanya mendengar suara", atau mengutus malaikat untuk mewahyukan apa saja yang diinginkan-Nya kepada manusia. Sesungguhnya Dia Maha tinggi dan Maha bijaksana). Aisyah berkata lagi, (Kedua) siapa yang menyangka bahwa Rasulullah saw. menyembunyikan sebagian isi Kitab Allah, maka dia berbohong besar atas Allah. Allah berfirman,

  يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ  

(Hai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan oleh Tuhanmu. Dan jika engkau tidak melakukan "perintah itu" maka engkau tidak menyampaikan amanah-Nya). Kemudian Aisyah melanjutkan, (Ketiga) siapa saja yang memberitahu apa yang akan terjadi besok, maka dia berbohong besar atas Allah. Allah berfirman

قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ  

(Katakanlah! tidak ada sesuatupun di bumi dan di langit yang mengetahui masalah gaib kecuali Allah)

Bab Allah tidak tidur, tirai-Nya adalah nur, bila Dia menyingkapkannya, keagungan Zat-Nya akan membakar semua makhluk  ]

Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 103

[ Hadis riwayat Abu Musa ra. bahwa,  Rasulullah saw. berada di tengah-tengah kami, memberikan lima kalimat. Beliau bersabda, Sesungguhnya Allah Taala tidak pernah tidur dan mustahil Dia tidur, Dia kuasa menurunkan timbangan (amal) dan menaikkannya, dinaikkan (dilaporkan) amal malam sebelum amal siang, dan amal siang sebelum amal malam, tirai-Nya adalah nur (menurut riwayat Abu Bakar adalah nar=api) yang andai kata Dia menyingkapkannya, tentu keagungan Zat-Nya akan membakar makhluk yang dipandang-Nya (Artinya, seluruh makhluk akan terbakar, sebab pandangan Allah meliputi semua makhluk)  ]
Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 104

[Bab Orang mukmin dapat melihat Tuhan di akhirat Hadis riwayat Abu Musa ra. ia berkata,  Nabi saw. bersabda, Ada dua surga dari perak, wadah-wadahnya dan segala isinya. Ada pula surga dari emas, wadah-wadahnya dan segala isinya. Antara orang-orang dan kemampuan memandang Tuhan mereka hanya ada selaput keagungan pada Zat-Nya, di surga Aden]
Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 105

 [ Bab Tentang cara melihat Tuhan Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkataSahabat bertanya kepada Rasulullah saw, wahai Rasulullah, apakah kami dapat melihat Tuhan nanti pada hari kiamat ? Rasulullah saw. bersabda, Apakah kalian terhalang melihat bulan di malam purnama? Orang-orang menjawab, tidak, ya Rasulullah.

Rasulullah saw. bersabda, Apakah kalian terhalang melihat matahari yang tidak tertutup awan  Mereka menjawab, tidak, ya Rasulullah. Rasulullah saw. bersabda, Seperti itulah kalian akan melihat Allah. Siapa yang menyembah sesuatu, maka dia mengikuti sesembahannya tersebut. Orang yang menyembah matahari mengikuti matahari, orang yang menyembah bulan mengikuti bulan, orang yang menyembah berhala mengikuti berhala. Tinggallah umat ini, termasuk di antaranya yang munafik.

Kemudian Allah datang kepada mereka dalam bentuk selain bentuk-Nya yang mereka kenal, seraya berfirman, Akulah Tuhan kalian. Mereka (umat ini) berkata, Kami berlindung kepada Allah darimu. Ini adalah tempat kami, sampai Tuhan kami datang kepada kami. Apabila Tuhan datang, kami tentu mengenal-Nya. Allah Taala datang kepada mereka dalam bentuk-Nya yang telah mereka kenal.

Allah berfirman, Akulah Tuhan kalian. Merekapun berkata, Engkau Tuhan kami. Mereka mengikuti-Nya. Dan Allah membentangkan jembatan di atas neraka Jahannam. Aku (Rasulullah saw.) dan umatkulah yang pertama kali melintas. Pada saat itu, yang berbicara hanyalah para rasul. Doa para rasul saat itu adalah, Ya Allah. Selamatkanlah, selamatkanlah. Di dalam neraka Jahannam terdapat besi berkait seperti duri Sakdan (nama tumbuhan yang berduri besar di setiap sisinya).

Pernahkah kalian melihat Sakdan? Orang-orang menjawab, ya, wahai Rasulullah. Rasulullah saw. melanjutkan, Besi berkait itu seperti duri Sakdan, tetapi hanya Allah yang tahu seberapa besarnya. Besi berkait itu merenggut manusia dengan amal-amal mereka. Di antara mereka ada orang yang beriman, maka tetaplah amalnya. Di antara mereka ada yang dapat melintas, hingga selamat. Setelah Allah selesai memberikan keputusan untuk para hamba dan dengan rahmat-Nya Dia berkehendak mengeluarkan siapa saja di antara ahli neraka yang Dia kehendaki, maka Dia memerintahkan para malaikat untuk mengeluarkan orang-orang yang tidak pernah menyekutukan Allah.

Itulah orang-orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapatkan rahmat-Nya, yang mengucap, لَا إِلَه إلَّا اللَّه Para malaikat mengenali mereka di neraka dengan adanya bekas sujud. Api neraka memakan tubuh anak keturunan Adam, kecuali bekas sujud. Allah melarang neraka memakan bekas sujud.

Mereka dikeluarkan dari neraka, dalam keadaan hangus. Lalu mereka disiram dengan air kehidupan, sehingga mereka menjadi tumbuh seperti biji-bijian tumbuh dalam kandungan banjir (lumpur). Kemudian selesailah Allah Taala memberi keputusan di antara para hamba. Tinggal seorang lelaki yang menghadapkan wajahnya ke neraka. Dia adalah ahli surga yang terakhir masuk. Dia berkata, Ya Tuhanku. Palingkanlah wajahku dari neraka, anginnya benar-benar menamparku dan nyala apinya membakarku. Dia terus memohon kepada Allah. Kemudian Allah Taala berfirman, Mungkin, jika Aku mengabulkan permintaanmu, engkau akan meminta yang lain. Orang itu menjawab, Aku tidak akan minta yang lain kepada-Mu.

Maka diapun memberikan janjinya kepada Allah. Lalu Allah memalingkan wajahnya dari neraka. Ketika dia telah menghadap dan melihat surga, diapun diam tertegun, kemudian berkata, Ya Tuhanku, majukanlah aku ke pintu surga. Allah berkata, Bukankah engkau telah berjanji untuk tidak meminta kepada-Ku selain apa yang sudah Kuberikan, celaka engkau, hai anak-cucu Adam, ternyata engkau tidak menepati janji.

Orang itu berkata, Ya Tuhanku! Dia memohon terus kepada Allah, hingga Allah berfirman kepadanya, Mungkin sekali jika Aku memberimu apa yang engkau pinta, engkau akan meminta yang lain lagi. Orang itu berkata, Tidak, demi keagungan-Mu. Dan dia memberikan janjinya lagi kepada Tuhannya. Allah mendekatkannya ke pintu surga. Setelah dia berdiri di ambang pintu surga, ternyata pintu Surga terbuka lebar baginya, sehingga dia dapat melihat dengan jelas keindahan dan kesenangan yang ada di dalamnya.

Diapun diam tertegun, dan berkata, Ya Tuhanku! masukkanlah aku ke dalam surga. Allah Taala berfirman kepadanya, Bukankah engkau telah berjanji tidak akan meminta selain apa yang telah Aku berikan ? Celaka engkau, hai anak cucu Adam! betapa engkau tidak bisa menepati janji! Orang itu berkata, Ya Tuhanku, aku tidak ingin menjadi makhluk-Mu yang paling malang. Dia terus memohon kepada Allah, sehingga membuat Allah Taala tertawa (rida). Ketika Allah Taala tertawa Dia berfirman, Masuklah ke surga. Setelah orang itu masuk surga, Allah berfirman kepadanya, Pintakanlah sesuatu! Orang itu meminta kepada Tuhannya, sampai Allah mengingatkannya tentang ini dan itu. Ketika telah habis keinginan-keinginannya, Allah Taala berfirman, Itu semua untukmu, begitu pula yang semisalnya ]

Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 106

[ Hadis riwayat Abu Said Al Khudri ra. ia berkata, Kaum muslimin di masa Rasulullah saw. bertanya, Wahai Rasulullah, apakah kami dapat melihat Tuhan kami di hari kiamat?

 Rasulullah saw. bersabda, Ya! Kemudian beliau melanjutkan, Apakah kalian terhalang melihat matahari di siang hari yang cerah, yang tidak ada awan sedikitpun?

Apakah kalian terhalang melihat bulan pada malam purnama yang cerah tanpa ada awan sedikitpun?  Kaum muslimin menjawab, Tidak, wahai Rasulullah.

Rasulullah saw. bersabda, Kalian tidak akan terhalang melihat Allah Taala pada hari kiamat, sebagaimana kalian tidak terhalang melihat salah satu dari matahari atau bulan.

Di saat hari kiamat terjadi, ada penyeru yang mengumumkan, agar setiap umat hendaklah mengikuti sesembahannya dahulu.

Orang yang dulu menyembah selain Allah, yakni berhala, semuanya berjatuhan ke dalam neraka. Hingga yang tinggal hanya orang-orang yang menyembah Allah ada yang baik dan ada yang jahat serta sisa-sisa Ahli Kitab, maka dipanggillah orang-orang Yahudi.

Mereka ditanya, Apa yang dulu kalian sembah?  Mereka menjawab, Kami menyembah Uzair bin Allah. Dikatakan, Kalian dusta! Allah tidak menjadikan seorangpun sebagai sahabat atau anak.

Apa yang kalian inginkan? Mereka menjawab, Kami haus, wahai Tuhan kami berilah kami minum. Lalu ditunjukkan pada mereka, Kenapa kalian tidak datang ke sana? Mereka digiring ke neraka, seolah-olah neraka itu fatamorgana yang saling menghancurkan. Merekapun berjatuhan ke dalam neraka.

Kemudian orang-orang Nasrani dipanggil. Mereka ditanya, Apa yang dulu kalian sembah? Mereka menjawab, Kami menyembah Al Masih anak Allah. Dikatakan kepada mereka, Kalian dusta! Allah tidak menjadikan seorangpun sebagai sahabat atau anak. Apa yang kalian inginkan? Mereka menjawab, kami haus ya Tuhan, berilah kami minum. Lalu ditunjukkan pada mereka, Kenapa kalian tidak datang ke sana? Mereka digiring ke neraka Jahannam, seolah-olah neraka itu fatamorgana yang saling menghancurkan. Merekapun berguguran ke dalam neraka.

Ketika yang tinggal hanya orang-orang yang dulu menyembah Allah Taala -yang baik dan yang jahat-, maka Allah datang kepada mereka dalam bentuk yang lebih jelek daripada bentuk yang mereka ketahui. Dia berfirman, Apa yang kalian tunggu?

Setiap umat mengikuti apa yang dulu disembah. Mereka megucapkan, Wahai Tuhan kami! Di dunia, kami memisahkan diri dari orang-orang yang sebenarnya sangat kami butuhkan (untuk membantu penghidupan di dunia) dan kami tidak mau berkawan dengan mereka (karena menyimpang dari jalan yang digariskan oleh agama).

Allah berfirman, Akulah Tuhan kalian! Mereka mengucap, Kami mohon perlindungan kepada Allah darimu. Kami tidak akan mensekutukan Allah dengan apapun (ini diucapkan dua atau tiga kali), sampai sebagian mereka hampir-hampir berubah (berbalik dari kebenaran, karena cobaan berat yang berlaku saat itu) Allah berfirman, Apakah antara kalian dan Dia ada tanda-tanda, sehingga dengan demikian kalian dapat mengenal-Nya? Mereka menjawab Ya.

Lalu disingkapkanlah keadaan yang mengerikan itu. Setiap orang yang bersujud kepada Allah dengan keinginan sendiri, pasti mendapat petunjuk Allah, sedangkan orang yang bersujud karena takut atau pamer, tentu Allah menjadikan punggungnya menyatu (sehingga tidak bisa bersujud).

Setiap kali hendak bersujud, dia terjungkal pada tengkuknya. Kemudian mereka mengangkat kepala mereka, sementara itu Allah telah berganti rupa dalam bentuk yang mereka lihat pertama kali. Allah berfirman, Akulah Tuhan kalian. Mereka menyahut, Engkau Tuhan kami. Kemudian suatu jembatan dibentangkan di atas neraka Jahannam dan syafaat diperbolehkan.

Mereka berkata, Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah. Ada yang bertanya, Ya Rasulullah, apakah jembatan itu? Rasulullah saw. bersabda, Tempat berpijak yang licin (menggelincirkan). Padanya terdapat besi berkait dan besi berduri. Di Najd ada tumbuhan berduri yang disebut Sakdan, seperti itulah besi-besi berkaitnya.

Orang-orang mukmin melewati jembatan tersebut ada yang secepat kejapan mata, ada yang seperti kilat, seperti angin, seperti burung, seperti kuda atau unta yang kencang larinya.

Mereka terbagi menjadi tiga kelompok, selamat sama sekali, terkoyak-koyak tapi dapat bebas, dan terjerumus ke dalam neraka Jahannam. Pada saat orang-orang mukmin telah terbebas dari neraka, maka demi Zat yang menguasai diriku, tak ada orang yang begitu menaruh perhatian dalam mencari kebenaran, melebihi orang-orang mukmin yang mencari kebenaran kepada Allah demi kepentingan saudara-saudara mereka yang masih berada di neraka.

Mereka berkata, wahai Tuhan kami, mereka dulu berpuasa bersama kami, salat dan beribadah haji. Lalu difirmankan kepada mereka, Keluarkanlah orang-orang yang kalian kenal, maka bentuk-bentuk mereka diharamkan atas neraka. Mereka mengeluarkan banyak orang dari neraka. Ada yang sudah terbakar hingga separoh dikeluarkan dari neraka. Ada yang sudah terbakar hingga separoh betisnya dan ada yang sudah sampai ke lututnya.

Orang-orang mukmin itu berkata, Ya Tuhan kami, di dalam neraka tidak ada lagi seorangpun yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman, Kembalilah! Siapa saja yang kalian temukan di hatinya ada kebaikan meski hanya seberat dinar, keluarkanlah. Kembali mereka dapat mengeluarkan banyak orang.

Mereka berkata, Ya Tuhan kami! kami tidak tahu apakah di neraka masih ada orang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman, Kembalilah! siapa saja yang kalian temukan di hatinya ada kebaikan meski hanya seberat setengah dinar, keluarkanlah.

Mereka dapat mengeluarkan lagi banyak orang. Setelah itu mereka berkata, Ya Tuhan kami! Kami tidak tahu, apakah di sana masih ada seseorang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan. Allah berfirman, Kembalilah! siapa yang kalian temukan di dalam hatinya terdapat kebaikan meski hanya seberat atom, keluarkanlah.

Lagi-lagi mereka dapat mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata, Ya Tuhan kami! kami tidak tahu apakah di sana masih ada pemilik kebaikan.

Abu Said Al Khudri berkata, Jika kalian tidak mempercayaiku mengenai hadis ini, maka bacalah firman Allah,

 إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ وَإِنْ تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَدُنْهُ أَجْرًا عَظِيمًا

(Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah. Jika ada kebaikan sebesar atom, niscaya Allah akan melipat-gandakannya dan memberikan pahala yang besar).

Allah Taala berfirman, Para malaikat telah memohonkan syafaat, para nabi telah memohonkan syafaat dan orang-orang mukmin juga telah memohonkan syafaat. Yang tinggal hanyalah Zat yang Maha penyayang di antara semua yang penyayang.

Allah mengambil dari neraka dan mengeluarkan dari sana sekelompok orang yang sama sekali tidak pernah beramal baik. (Saat itu) mereka telah menjadi arang hitam. Mereka dilempar ke sebuah sungai dekat mulut surga, yang disebut Sungai Kehidupan, mereka keluar seperti tumbuhan kecil keluar dari banjir. Bukankah kalian sering melihat tumbuhan kecil di sela-sela batu atau pohon, di mana bagian yang terkena sinar matahari akan berwarna sedikit kuning dan hijau, sedangkan yang berada di keteduhan menjadi putih?

Para sahabat menyela, Seakan-akan engkau pernah menggembala di gurun. Rasulullah saw. meneruskan, mereka keluar bagaikan mutiara, di leher mereka ada kalung, sehingga para ahli surga dapat mengenali mereka. Mereka adalah orang-orang yang dibebaskan Allah, yang dimasukkan oleh Allah ke dalam surga, tanpa amal yang mereka kerjakan dan tanpa kebaikan yang mereka lakukan.

Allah berfirman, Masuklah kalian ke dalam surga, apapun yang kalian lihat, halal untuk kalian. Mereka berkata Ya Tuhan kami. Engkau telah memberi kami pemberian yang belum pernah Engkau berikan kepada seorangpun di antara orang-orang di seluruh alam.

Allah berfirman, Di sisiku ada pemberian untuk kalian yang lebih baik daripada pemberian ini. Mereka berkata, Ya Tuhan kami, apa lagi yang lebih baik daripada pemberian ini?

Allah berfirman, Rida-Ku, sehingga Aku tidak akan murka kepada kalian sesudah itu]

Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 107

[ Bab Penghuni neraka yang keluar terakhir Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra. ia berkata,
Rasulullah saw. bersabda, Sungguh, aku benar-benar tahu penghuni neraka yang keluar terakhir dari sana dan penghuni surga yang terakhir masuk ke dalamnya, yaitu seorang yang keluar dari neraka dengan merangkak, lalu Allah berfirman, Pergilah, masuklah ke dalam surga. Diapun mendatangi surga, tapi terkhayal padanya bahwa surga itu penuh, diapun kembali dan berkata, Ya Tuhanku! aku temukan surga telah penuh. Allah berfirman, Pergilah, masuklah ke dalam surga. Dia mendatangi surga tapi terkhayal padanya bahwa surga itu penuh, maka dia kembali dan berkata, Ya Tuhanku, aku temukan surga itu penuh. Allah berfirman, Pergilah, masuklah ke dalam surga, karena, sesungguhnya menjadi milikmu semisal dunia dan sepuluh kali kelipatannya atau, sesungguhnya bagimu sepuluh kali lipat dunia. Orang itu berkata, apakah Engkau mengejekku (atau, mentertawakanku), sedangkan Engkau adalah Raja ؟ Abdullah bin Masud berkata, Aku benar-benar melihat Rasulullah saw. tertawa sampai kelihatan gigi geraham beliau. Dikatakan, itu adalah penghuni surga yang paling rendah kedudukannya ]
Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 108

[Bab Penghuni surga yang paling rendah kedudukannya  Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.

Dari Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah ra. ditanya tentang kedatangan di akhirat. Jabir berkata, Kita datang pada hari kiamat dari ini dan itu (kedatangan itu tertulis di atas manusia). Lalu dipanggillah umat manusia dengan berhala dan apa yang dulu disembahnya secara berurutan. Sesudah itu, Tuhan mendatangi kita seraya berfirman, Siapa yang kalian tunggu ؟ Mereka menjawab, Kami menunggu Tuhan kami. Allah berfirman, Akulah Tuhan kalian. Mereka berkata, Sampai kami melihat-Mu. Lalu tampak bagi mereka Tuhan tertawa. (Akhirnya) Dia membawa mereka dan mereka mengikuti-Nya. Masing-masing orang, munafik atau mukmin diberi nur. Mereka terus mengikuti-Nya. Di atas jembatan neraka Jahannam terdapat besi-besi berkait dan berduri, yang merenggut siapa saja yang dikehendaki Allah. Kemudian nur orang-orang munafik padam, sedangkan orang-orang mukmin tetap bersinar. Selamatlah rombongan pertama, wajah mereka bagaikan bulan purnama. Mereka berkisar 70.000 (tujuh puluh ribu) orang. Kemudian orang-orang berikutnya, wajah mereka seperti terangnya bintang-bintang di langit. Demikian seterusnya. Kemudian syafaat diizinkan. Merekapun memintakan syafaat, hingga keluar orang-orang yang mengucap, Laa ilaaha illallah dari neraka dan orang-orang yang di hatinya terdapat kebaikan seberat gandum. Mereka ditempatkan di halaman surga, sedangkan ahli surga memerciki mereka dengan air, sampai mereka tumbuh bagaikan tumbuhnya tumbuhan seusai banjir. Hilanglah bekas hangus yang ada pada tubuh mereka. Kemudian orang terakhir meminta Allah memberikannya dunia dan sepuluh kali lipatnya ]

Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 109

[ Bab Tentang doa syafaat Nabi untuk umatnya Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata,
Rasulullah saw. bersabda, Setiap nabi memiliki doa yang selalu digunakan. Aku ingin menyimpan doaku untuk memberi syafaat bagi umatku nanti pada hari kiamat ]
Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 110

[ Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata,
Nabi saw. pernah bersabda, Setiap nabi mempunyai doa untuk kepentingan umatnya. Sesungguhnya aku menyimpan doaku untuk memberikan syafaat bagi umatku di hari kiamat
Bab Tentang firman Allah وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ (Berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat. Asy Syu'araa':214 ]
Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 111

[ Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Tatkala turun ayat ini,  وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ  (Peringatkanlah para kerabatmu yang terdekat), maka Rasulullah saw. memanggil orang-orang Quraisy. Setelah mereka berkumpul, Rasulullah saw. berbicara secara umum dan khusus. Beliau bersabda, Hai Bani Kaab bin Luai! selamatkanlah diri kalian dari neraka! Hai Bani Murrah bin Kaab. selamatkanlah diri kalian dari neraka! Hai Bani Abdi Syams. selamatkanlah diri kalian dari neraka! Hai Bani Abdi Manaf. selamatkanlah diri kalian dari neraka! Hai Bani Hasyim. selamatkanlah diri kalian dari neraka! Hai Bani Abdil Mutalib, selamatkanlah diri kalian dari neraka! Hai Fatimah. selamatkanlah dirimu dari neraka! Karena aku tidak kuasa menolak sedikitpun siksaan Allah terhadap kalian (maksud beliau, kalian jangan mengandalkan hubungan kekerabatan denganku). Aku hanya punya hubungan kekeluargaan dengan kalian yang selalu aku hubungkan dengan sungguh-sungguh ]
Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 112

[Hadis riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata,  Ketika turun ayat ini:  وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ  (Berilah peringatan berbentuk ancaman kepada kaum kerabatmu yang terdekat), yaitu kaum kerabatmu yang benar-benar ikhlas. Rasulullah saw. keluar dan naik ke bukit Safa, lalu berteriak, Hati-hati kalian! Banyak orang bertanya, siapa yang berteriak itu ؟ Di antara mereka ada yang mengatakan Muhammad. Merekapun berkumpul mengerumuni beliau. Beliau bersabda, Hai Bani Fulan! Hai Bani Fulan! Hai Bani Fulan! Hai Bani Abdi Manaf! Hai Bani Abdil Mutalib! Mereka mengerumuni beliau, lalu beliau bersabda, Apa pendapat kalian seandainya aku beritahu kalian, bahwa seekor kuda akan keluar dari kaki gunung ini, apakah kalian mempercayaiku ؟ Orang-orang menjawab, kami telah buktikan engkau tidak pernah berbohong. Rasulullah saw. bersabda, Aku peringatkan kalian tentang adanya siksa yang sangat pedih. Mendengar itu Abu Lahab berkata, celaka engkau! Apa untuk tujuan inikah engkau mengumpulkan kami ؟ Kemudian dia pergi dan turunlah surat, تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبْ Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan dia benar-benar binasa ]
Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 113

[Bab Syafaat Nabi kepada Abu Talib dan keringanan siksanya berkat syafaat itu Hadis riwayat Abbas bin Abdul Mutalib ra. ia berkata,
 Wahai Rasulullah, apakah engkau dapat memberikan sesuatu manfaat kepada Abu Talib, karena dulu dia merawat dan pernah membelamu.؟ Rasulullah saw. bersabda, Ya, dia berada di neraka yang paling ringan. Seandainya tidak ada aku, tentu dia berada di dasar neraka paling bawah ]
Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 114

[ Hadis riwayat Abu Said Al Khudri ra. ia berkata,  Rasulullah saw. mendengar pamannya Abu Talib diperbincangkan dekat beliau, lalu beliau bersabda, Mudah-mudahan syafaatku dapat memberinya manfaat nanti di hari kiamat, sehingga dia ditempatkan di neraka paling ringan yang apinya membakar kedua mata kakinya sampai otaknya mendidih ]
Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 115

[Bab Siksa penghuni neraka yang paling rendah Hadis riwayat Nukman bin Basyir ra. ia berkata,
 Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, Penghuni neraka yang paling ringan siksanya pada hari kiamat, adalah orang yang pada lekukan telapak kakinya diberi dua bara yang menyebabkan otaknya mendidih ]
Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 116

[Bab Persahabatan sesama mukmin dan memutuskan hubungan dengan selain mereka Hadis riwayat Amru bin Ash ra. ia berkata,
 Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda dalam satu forum terbuka, bukan rahasia, Ingatlah, bahwa keluarga ayahku (yakni si Fulan) bukanlah termasuk waliku. Sesungguhnya waliku hanyalah Allah dan orang-orang mukmin yang saleh ]
Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 117

[ Bab Orang islam yang masuk surga tanpa hisab dan siksa

Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata,  Nabi saw. bersabda, Di antara umatku, tujuh puluh ribu orang masuk surga tanpa hisab (tanpa perhitungan amal). Seorang berkata, Wahai Rasulullah! berdoalah kepada Allah semoga Dia berkenan menjadikan aku dari golongan mereka yang tujuh puluh ribu orang itu. Rasulullah saw. berdoa, Ya Allah, jadikanlah dia termasuk di antara mereka. Kemudian yang lain berdiri pula dan berkata, Wahai Rasulullah! berdoalah kepada Allah, agar Dia berkenan menjadikan aku dari golongan mereka. Rasulullah saw. bersabda, Engkau telah kedahuluan Ukasyah ]

Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 118

[ Hadis riwayat Sahl bin Saad ra.,  Dari Abu Hazim dari Sahal bin Saad bahwa, Rasulullah saw. bersabda, Tujuh puluh ribu orang atau tujuh ratus ribu orang (Abu Hazim ragu mana yang benar antara keduanya) akan masuk surga sambil berpegangan, yang pertama tidak mau masuk mendahului yang lain, wajah mereka bagaikan bulan purnama ]
Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 119

[ Hadis riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata,  dari Nabi saw. beliau bersabda, Beberapa umat ditunjukkan kepadaku, aku melihat seorang nabi bersama sekelompok kecil (tidak lebih dari sepuluh orang), ada lagi nabi yang disertai seorang atau dua orang dan ada pula nabi yang tidak disertai seorangpun.

Tiba-tiba ditunjukkan padaku kelompok besar. Aku menyangka mereka adalah umatku, tetapi dijelaskan, ini adalah Musa as. dan kaumnya. Lihatlah ke ufuk! Aku memandang ke sana, ternyata ada sekelompok besar. Dijelaskan lagi kepadaku, pandanglah ke arah yang lain, ternyata ada juga sekelompok besar. Dijelaskan padaku, ini adalah umatmu.

Di antara mereka ada tujuh puluh ribu masuk surga tanpa hisab dan siksa. Rasulullah saw. bangkit dan masuk ke dalam rumahnya. Para sahabat memperbincangkan siapa mereka yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa siksa itu.

Ada yang berkata, barangkali mereka adalah orang-orang yang selalu menyertai Rasulullah saw. (para sahabat dekat), ada pula yang berkata, mungkin mereka adalah orang-orang yang dilahirkan dalam Islam dan tidak menyekutukan Allah. Mereka saling mengemukakan pendapat masing-masing. Ketika Rasulullah saw. keluar lagi, beliau bertanya, Apa yang kalian perbincangkan?

Merekapun memberitahu, lalu Rasulullah saw. bersabda, Mereka adalah orang-orang yang tidak menggunakan jimat/mantera dan tidak minta dibuatkan jimat, tidak meramalkan hal-hal buruk, dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakkal. Ukasyah bin Mihshan berdiri dan berkata, berdoalah kepada Allah semoga Dia berkenan menjadikanku termasuk di antara mereka. Rasulullah saw. bersabda, Engkau termasuk di antara mereka. Kemudian yang lain berdiri dan berkata, berdoalah kepada Allah, semoga Dia berkenan menjadikan aku dari golongan mereka. Rasulullah saw. bersabda, Engkau telah kedahuluan Ukasyah ]

Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 120

[ Bab Umat ini merupakan separoh penghuni surga
Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, Apakah kalian tidak suka menjadi seperempat penghuni surga ؟ Kami (para sahabat) bertakbir. Beliau bersabda lagi, Apakah kalian tidak suka menjadi sepertiga penghuni surga ؟ Kamipun bertakbir. Beliau kembali bersabda, Sungguh, aku berharap kalian dapat menjadi separoh penghuni surga. Aku akan memberitahukan hal itu kepada kalian. Orang-orang Islam di tengah orang-orang kafir seperti sehelai rambut putih pada sapi hitam, atau seperti sehelai rambut hitam pada sapi putih ]
Back to Top

Hadis-hadis Nabi Kitab Iman 121

[ Bab Tentang firman Allah kepada Adam, keluarkanlah 999 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan) penghuni neraka dari setiap kelipatan seribu

Hadis riwayat Abu Said ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, Allah Taala berfirman, Hai Adam. Beliau menjawab, Aku patuhi panggilan-Mu dan kebaikan ada di tangan-Mu. Allah berfirman, Keluarkanlah Ba'tsa an naar. Adam bertanya, apakah Ba'tsa an naar itu ؟ Allah berfirman, Setiap kelipatan seribu, keluarkanlah sembilanratus sembilan puluh orang. Perintah Allah kepada (Adam as.) itu terjadi ketika anak-anak beruban,

 وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَي النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ  

(Kandungan setiap wanita yang hamil gugur dan engkau lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka tidak mabuk, tetapi sesungguhnya siksa Allah sangat pedih). Penuturan Rasulullah saw. tersebut membuat para sahabat merasa khawatir. Mereka bertanya, wahai Rasulullah! siapakah lelaki (yang seorang di antara seribu) itu ؟ Rasulullah saw. bersabda, Bergembiralah kalian, karena, dari Yakjuj dan Makjuj seribu, sedangkan dari kalian seorang. Kemudian beliau melanjutkan, Demi Zat yang menguasai diriku, sungguh, aku sangat mendambakan kalian menjadi seperempat ahli surga. Kami (para sahabat) memuji Allah dan bertakbir. Beliau bersabda lagi, Demi Zat yang menguasai diriku, sungguh aku mendambakan kalian menjadi sepertiga ahli surga. Kami memuji Allah dan bertakbir. Kemudian beliau bersabda kembali, Demi Zat yang menguasai diriku, sungguh aku mendambakan kalian menjadi separoh ahli surga. Perumpamaan kalian di tengah-tengah umat lain, adalah bagaikan sehelai rambut putih pada kulit sapi hitam, atau seperti belang pada betis khimar ]
Back to Top

Sumber Artikel Blog : dipublikasi ulang oleh Mushola Nurul Iman

Silakan menyebarkan risalah ini dalam bentuk apa saja selama menyebutkan sumber, tidak merubah content dan makna serta tidak untuk tujuan komersial

Print Friendly and PDFPrint Article
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

= > Silakan Berkomentar Sesuai Tema Diatas
=> Berkomentar Dengan Link Hidup Tidak Akan di Publish
=> Dilarang Berkomentar SPAM
=> Tinggalkan Komentar Sangat Penting Untuk Kemajuan Blok ini

Total Tayangan Halaman

Translate to your language


Negara Pengunjung

Flag Counter

KALENDER HIJRIYAH



 
Support : Link Palem 3 | Al Islam | 4 Muslim
Copyright © 2013. Mushola Nurul Iman - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger
-->