Home » » MEMAHAMI SUNNAH BERDASARKAN AL-QURAN

MEMAHAMI SUNNAH BERDASARKAN AL-QURAN

Written By Rachmat.M.Flimban on Kamis, 06 Februari 2014 | Kamis, Februari 06, 2014

Apa yang disampaikan Rasul kepada kalian terimalah, dan apa yang dilarangnya atas kalian tinggalkanlah. (QS. al-Hasyr [59]: 7)

AGAR TIDAK KELIRU MEMAHAMI HADITS
Ustadz Abdullah Zaen, MA خفظه الله

Kaidah Fiqih Memahami Hadits

ATURAN PERTAMA:
Hadits nabawi merupakan landasan kedua dalam syari'at Islam. Posisinya adalah penjabar dan penjelas dari apa yang ada dalam Kitabulloh. Sebab itu, tidak mungkin akan ada kontradiksi antara penjabar dan yang dijabarkannya. Andaikan ada sesuatu yang terlihat saling bertentangan, maka bisa jadi dikarenakan haditsnya lemah atau bersumber dari kekurangpahaman kita akan hadits tersebut.

Di antara contoh terjelas yang menunjukkan bahwa hadits lemah atau palsulah yang bertentangan dengan al-Qur'an, bukan hadits sahih, adalah kisah ghoroniq (berhala-berhala). Konon diriwayatkan bahwa tatkala Nabi صلي الله عليه وسلم  membaca firman Alloh:

أَفَرَأَيْتُمُ اللَّاتَ وَالْعُزَّى. وَمَنَاةَ الثَّالِثَةَ الْأُخْرَى

Apakah patut kalian (kaum musyrikin) menganggap (berhala) Lata, Uzza, dan yang ketiga; Manat (sebagai anak perempuan Alloh?). (QS. an-Najm [53]: 19-20)

Beliau bersabda: "Itulah berhala-berhala agung, dan sungguh syafa'at mereka benar-benar diharapkan."

Maha Suci Alloh! Mustahil kisah batil ini absah; sebab ia jelas-jelas bertentangan dengan ayat itu sendiri. Masuk akalkah Rosululloh صلي الله عليه وسلم mengucapkan kalimat di atas yang berisikan pujian terhadap berhala kaum musyrikin?

Tidak diragukan lagi bahwa hadits di atas adalah batil, sebagaimana ditegaskan Imam Ibnu Khuzaimah رحمه الله: "Hadits ini merupakan karangan orang-orang zindiq."1

Syaikh al-Albani رحمه الله telah mengumpulkan jalur-jalur periwayatan hadits ini dan menjelaskan keba-tilannya dalam buku beliau, Nashb al-Majaniq li Nasf Qisshoh al-Ghoroniq.

Catatan: Aturan memahami hadits Rosul صلي الله عليه وسلم berdasarkan al-Qur'an bukan merupakan syarat mutlak; sebab terkadang Sunnah menyampaikan berbagai perincian hukum yang tidak ada dalam Kitabulloh.2
  1. Nashb al-Majaniq hlm. 25. 
  2. Catatan ini dibawakan oleh Dr. Anis di akhir bukunya (hlm. 33) sebagai salah satu poin kesimpulan. Sengaja penerjemah alihkan ke sini; untuk memudahkan para pembaca memahami dengan baik aturan pertama tersebut di atas. 
Disalin dari eBook Ibnumajjah.wordpress.com

Artikel Selanjutnya  : Aturan kedua

Silakan menyebarkan risalah ini dalam bentuk apa saja selama menyebutkan sumber, tidak merubah content dan makna serta tidak untuk tujuan komersial

Print Friendly and PDFPrint Article
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

= > Silakan Berkomentar Sesuai Tema Diatas
=> Berkomentar Dengan Link Hidup Tidak Akan di Publish
=> Dilarang Berkomentar SPAM
=> Tinggalkan Komentar Sangat Penting Untuk Kemajuan Blok ini

Total Tayangan Halaman

Translate to your language


Negara Pengunjung

Flag Counter

KALENDER HIJRIYAH



 
Support : Link Palem 3 | Al Islam | 4 Muslim
Copyright © 2013. Mushola Nurul Iman - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger
-->