Sopan santun & Kerendahan Hati Rasulullah
Written By Rachmat.M.Flimban on Minggu, 04 Desember 2016 | Minggu, Desember 04, 2016
Akhlak
Rasulullah dan Kewajiban Berpedoman Pada Hadits
Sopan santun & Kerendahan Hati Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam
Rasululloh صلي الله عليه وسلم adalah orang
yang paling sayang dan hormat kepada para sahabatnya, memberi tempat lapang
kepada mereka jika kesempitan, memulai salam kepada orang yang dijumpai, dan
jika berjabat tangan dengan seseorang tidak pernah melepaskan sebelum orang
tersebut melepaskan diri.
Rasululloh صلي الله عليه وسلم adalah orang
yang paling rendah hati, jika berada bersama suatu kaum dalam majlis selalu
duduk bersama mereka dan tidak berdiri sebelum majlis selesai, setiap yang duduk
bersama beliau diberi haknya masing-masing sehingga tidak seorangpun yang merasa
bahwa orang lain lebih mulia daripada dirinya bagi Rasululloh صلي الله عليه وسلم,
jika seseorang duduk di dekatnya beliau tidak berdiri sebelum orang tersebut
berdiri kecuali jika ada urusan yang memdadak maka beliau meminta izin kepadanya.
Rasululloh صلي الله عليه وسلم benci kepada
orang yang berdiri menghormatinya(1). Dari Anas bin Malik t berkata :
لَمْ يَكُنْ شَخْصٌ أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنْ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكَانُوا إِذَا رَأَوْهُ لَمْ
يَقُومُوا لِمَا يَعْلَمُونَ مِنْ كَرَاهِيَتِهِ لِذَلِكَ
Tak seorangpun yang mereka cintai lebih
dari cinta kepada Rasululloh صلي الله عليه وسلم tapi jika mereka melihat
Rasululloh tidak berdiri menghormati beliau karena mereka tahu bahwa beliau
benci kepada hal yang yang serupa.” (HR. Ahmad dan Turmudzi).
Rasululloh tidak menghadapi seseorang
dengan sesuatu yang tidak disenanginya, mengunjungi orang sakit dan mencintai
orang-orang miskin, bersahabat dan menyaksikan jenazah mereka, tidak menghina
orang fakir karena kefakirannya, tidak takut kepada raja karena kedudukannya,
dan membesarkan ni’mat meskipun sedikit; maka beliau tidak pernah sekalipun
mencela makanan, jika beliau merasa senang dengan makanan tersebut beliau makan,
tapi jika tidak, maka beliau tinggalkan, makan dan minum dengan tangan kanannya
setelah membaca basmalah pada permulaannya dan mengucapkan hamdalah pada
akhirnya.
Beliau menyenangi hal-hal yang baik dan
tidak suka pada hal-hal yang tidak baik seperti bawang putih dan bawang merah
atau serupa dengannya, beliau berhaji sambil mengatakan :
اللَّهُمَّ هَذِهِ حَجَّةٌ لاَرِيَاءَ
فِيْهَا وَلاَ سُمْعَةٌ
"Ya Alah, ini adalah benar-benar haji yang
tidak ada riya dan tidak mencari popularitas di dalamnya.” (Shohih, HR. Dhiya’
Al-Maqdisy).
Beliau juga tidak berbeda dengan para
sahabatnya dalam pakaian dan tempat duduk, sehingga pernah seorang Arab badui
masuk sambil mengatakan : “Mana di antara kamu yang bernama Muhammad?”
Pakaian yang paling disenangi Rasululloh
صلي الله عليه وسلم adalah qamis (baju panjang sampai setengah betisnya), tidak
berlebih-lebihan dalam makanan atau pakaian, memakai peci, serban dan cincin
perak pada jari kelingking kanannya serta mempunyai jenggot besar.
Catatan kaki:
(1). Diperbolehkan bagi tuan rumah untuk
berdiri dalam menyambut tamu karena Rasulullah صلي الله عليه وسلم pernah
melakukan hal itu, dan boleh juga ikut menyongsong orang yang baru datang untuk
merangkulnya
Lokasi Posting
wreter by :
Rachmat.M.MA, Flimban
Arsip :
Duta Asri Palem 3
Print Article
Related Articles
Jika Anda menikmati artikel ini tinggal klik disini, atau berlangganan untuk menerima artikel terbaru .
0 komentar:
Posting Komentar
= > Silakan Berkomentar Sesuai Tema Diatas
=> Berkomentar Dengan Link Hidup Tidak Akan di Publish
=> Dilarang Berkomentar SPAM
=> Tinggalkan Komentar Sangat Penting Untuk Kemajuan Blok ini