C. PERBEDAAN ANTARA NIFAK AKBAR (BESAR) DENGAN NIFAK ASGHAR
(KECIL)
-
Nifak akbar (besar) menyebabkan pelakunya
keluar dari agama Islam, sedangkan nifak ashghar (kecil) tidak menyebabkan
pelakunya keluar dari agama.
-
Dalam nifak akbar (besar), yang berbeda
antara yang lahir dengan yang batin adalah dalam hal keyakinan, sedangkan
nifak kecil, yang berbeda antara yang lahir dengan yang batin dalam hal
perbuatan, bukan dalam hal keyakinan.
-
Nifak akbar (besar) tidak akan muncul dari
seorang Mukmin, sedangkan nifak kecil bisa terjadi dari seorang Mukmin.
-
Pada umumnya, pelaku nifak besar tidak
bertaubat. Seandainya pun bertaubat, maka ada perbedaan pendapat tentang
diterima atau tidak taubatnya di hadapan hakim, berbeda dengan nifak kecil,
pelakunya terkadang bertaubat kepada Allah عزّوجلّ.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah رحمه الله mengatakan,
"Cabang-cabang kemunafikan sering hinggap di hati kaum Muslimin, lalu Allah
عزّوجلّ menerima taubatnya. Terkadang hati seorang Mukmin dihampiri oleh sesuatu
yang menyebabkan nifak lalu Allah عزّوجلّ menghalaunya dari Mukmin tersebut.
Seorang Mukmin itu diuji dengan bisikan syaitan dan bisikan-bisikan kekufuran
yang menyebabkan mereka gelisah. Ada Sahabat رضي الله عنهم yang mengatakan, "Wahai
Rasulullah! Sungguh seorang diantara kami merasakan sesuatu dalam dirinya yang
mana dia lebih senang jatuh dari langit ke bumi daripada menceritakan apa yang
dia rasakan itu." Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Itulah sharihul Iman1
(keimanan yang murni-red)," dalam riwayat lain, "Dia merasa berat untuk
menceritakannya." Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
الـحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي رَدَّ
كَيْدَهُ إِلَى الْوَسْوَسَةِ
Segala puji bagi Allah عزّوجلّ yang telah menolak
tipu daya syaitan sehingga menjadi sekedar bisikan.2
Maksudnya, munculnya bisikan ini yang disertai
rasa benci dan ada upaya untuk menangkalnya merupakan sharihul iman.3
Sedangkan tentang pelaku nifak akbar, Allah
عزّوجلّ berfirman:
صُمٌّ بُكْمٌ
عُمْيٌ فَهُمْ لا يَرْجِعُونَ
Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka
akan kembali (ke jalan yang benar). (QS. Al-Baqarah/2:18)
Maksudnya, mereka tidak akan kembali kepada Islam
dalam hati mereka.
Allah عزّوجلّ juga berfirman:
أَوَلا يَرَوْنَ
أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لا
يَتُوبُونَ وَلا هُمْ يَذَّكَّرُونَ
Dan tidakkah mereka (orang-orang munafik)
memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian
mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran? (QS. At-Taubah/9:126).[]
1. HR. Imam Muslim, no. 338.
2. HR. Ahmad, 1/235, no. 2097; Abu Dawud, no. 5112. Keduanya dari
Sahabat Ibnu Abbas رضي الله عنها.
3. Kitabul Iman, hlm. 238.
Insya Allah, Postingan ini dapat mengantarkan Kejalan Kebenaran, Amin.
Tolong beritahu kami jika Anda memiliki saran tentang cara untuk meningkatkan halaman ini.
Artikel : CDAPalem 3
Print Article
0 komentar:
Posting Komentar
= > Silakan Berkomentar Sesuai Tema Diatas
=> Berkomentar Dengan Link Hidup Tidak Akan di Publish
=> Dilarang Berkomentar SPAM
=> Tinggalkan Komentar Sangat Penting Untuk Kemajuan Blok ini