Artikel : Cinta Rasul
Nama, Kun-yah, Nasab,
dan Sejarah Penamaan Nabi
Muhammad صلى الله عليه وسلم
Nama dan Nasab
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
Oleh: Ustadz Yulian
Purnama
Sejarah Penamaan
'Muhammad' Untuk Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
Oleh: Ustadz Ahmad Anshori
Keduanya disalin dari
Website: www.muslim.or.id
Disalin e-Book
dari www.ibnumajjah.wordpress.com
Nama Dan Kun-Yah Nabi Muhammad صلى الله
عليه وسلم
Rasulullah صلى الله عليه وسلم memiliki
beberapa nama, yaitu:
-
Muhammad
-
Ahmad
-
Al Mahi
-
Al ‘Aqib
-
Al Hasyir
-
Al Muqaffi
-
Nabiyyur Rahmah
-
Nabiyyut Taubah
-
Khataman Nabiyyin
-
Abdullah
Dalilnya, Allah Ta’ala berfirman:
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ
رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ
وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ
بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak
dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan
penutup
nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. Al Ahzab: 40)
Allah Ta’ala juga berfirman:
وَأَنَّهُ لَمَّا قَامَ
عَبْدُ اللَّهِ يَدْعُوهُ كَادُوا يَكُونُونَ عَلَيْهِ لِبَدًا
“Dan bahwasanya tatkala
Abdullah
(Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadah), hampir saja jin-jin itu
desak mendesak mengerumuninya” (QS. Al Jin: 19)
Hadits Jabir bin Math’am,
إِنَّ لِي أَسْمَاءً : أَنَا
مُحَمَّدٌ،
وَأَنَا
أَحْمَدُ، وَأَنَا الْمَاحِي الَّذِي أَمْحُو الْكُفْرَ، وَأَنَا
الْحَاشِرُ
الَّذِي أَحْشُرُ النَّاسَ عَلَى قَدَمِي، وَأَنَا
الْعَاقِبُ
“Aku memiliki beberapa nama:
Muhammad,
Ahmad, Al Mahi (penghapus) karena denganku Allah menghapus kekufuran, Al Hasyir
karena manusia di kumpulkan di atas telapak kakiku, dan
Al ‘Aqib.” (HR. Bukhari
4896, Muslim 2354)
Juga hadits Abu Musa Al ‘Asy-ari,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْشِي لَنَا أَسـماء، فَقَالَ: أَنَا
مُحَمَّدٌ، وَأَحْمَدُ،
وَالْمُقَفِّي، وَالْحَاشِرُ، وَنَبِيُّ التَّوْبَةِ، وَنَبِيُّ الرَّحْمَةِ.
“Rasulullah صلى الله عليه وسلم memberitahu
kepada kami nama-nama beliau. Beliau bersabda: ‘Aku Muhammad, Ahmad, Al Muqaffi,
Al Hasyir, Nabiyyur Rahmah, Nabiyyut Taubah’” (HR. Muslim 2355).
Adapun kun-yah beliau adalah Abul Qasim,
karena salah satu anak beliau bernama Al Qasim. Ini ditunjukkan oleh banyak
hadits diantaranya:
سَمُّوا بِاسْمِي وَلَا تَكَنَّوْا
بِكُنْيَتِي ، فَإِنِّي أَنَا أَبُو الْقَاسِمِ
“Silakan memberi nama dengan namaku, namun
jangan ber-kun-yah dengan kun-yah-ku. Kun-yah-ku adalah Abul Qasim” (HR. Bukhari
3114, Muslim 2133)
Ini adalah nama-nama beliau yang
ditunjukkan secara sharih (lugas) oleh dalil-dalil. Namun banyak diantara para
ulama juga menambahkan nama-nama lain untuk beliau, yang diambil dari setiap
sifat yang dinisbatkan kepada beliau. Sebagaimana perkataan Imam Al Baihaqi رحمه
الله: “Sebagian ulama menambahkan, mereka mengatakan bahwa Allah telah menyebut
beliau dengan sebutan:
· Rasul
· Nabi
· Ummiy
· Syaahid
· Mubasyir
· Da’i ilallah bi idznihi
· Sirajun Munir
· Ra’ufur Rahim
· Mudzakkir
· Allah juga menjadikannya sebagai Rahmah,
Ni’mah, dan Haadi.”
Dan sebenarnya masih banyak lagi
sifat-sifat beliau jika kita ingin memasukkannya ke dalam deretan nama beliau,
diantaranya ash shadiq, al mashduq, sayyidu waladi adam, sayyidul mursalin, al
amin, al musthafa, dan banyak lagi. Oleh karena itu para ulama berselisih
pendapat mengenai jumlah nama beliau.
Adapun pendapat sebagian ulama bahwa
Yaasin dan Thaha adalah termasuk nama beliau, ini dilandasi oleh sebuah riwayat:
إِنَّ لِي عِنْدَ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ
عَشْرَةَ أَسْمَاءٍ، قَالَ: أَبُو الطُّفَيْلِ: قَدْ حَفِظْتُ مِنْهَا ثَمَانِيَةً:
مُحَمَّدٌ، وَأَحْمَدُ، وَأَبُو الْقَاسِمِ، وَالْفَاتِحُ، وَالْخَاتَمُ،
وَالْمَاحِي، وَالْعَاقِبُ، وَالْحَاشِرُ قَالَ أَبُو يَحْيَى التَّيْمِيُّ:
وَزَعَمَ سَيْفٌ أَنَّ أَبَا جَعْفَرٍ قَالَ لَهُ: إِنَّ الِاسْمَيْنِ
الْبَاقِيَيْنِ:
طَهْ،
وَيَاسِينُ
“Di sisi Rabb-ku Azza Wa Jalla aku
memiliki 10 nama (Abu Thufail -rawi hadits- mengatakan, aku hanya hafal 8) yaitu,
Muhammad, Ahmad, Abul Qasim, Al Fatih, Al Khatam, Al Mahi, Al ‘Aqib, Al Hasyir.
Abu Yahya At Taimi berkata: Saif (bin Wahb)
mengklaim bahwa Abu Ja’far berkata kepadanya: ‘Dua nama yang tersisa adalah
Thaha dan
Yasin'”
(Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Al Ajurri dalam kitab Asy
Syari’ah no.1015)
Sanad hadits ini lemah karena ada perawi
bernama Saif bin Wahb dan Abu Yahya At Taimi (Isma’il bin Ibrahim) yang keduanya
berstatus dhaif (Al Mizan 3645, At Tahdzib 518). Sehingga status hadits ini
adalah lemah. Sebagaimana Ibnu ‘Adi mendhaifkan hadits ini dalam Al Kamil
(4/509), Al ‘Iraqi mendhaifkan hadits ini dalam Takhrij Al Ihya (2/471). Dengan
demikian kita tidak bisa mengatakan bahwa Yaasin dan Thaha adalah termasuk nama
beliau.
Bersambung : NASAB NABI
MUHAMMAD صلى الله عليه وسلم
Kami Berpaya Mengikat Ilmu Bermanfaat yang ada Pada Kami, Dengan Tulisan Dan
Kemudian Menyebarluaskan Kepada Publik Melalui Media Maya,.Mudah-Mudahan
Dapat Memberi Kebaikan Bagi Kita.
Saya Berhasyrat Kuat Untuk Menyebarkan Ilmu Yang Saya Ketahui, Agar
Dapat Bermanfaat Bagi Sesama, Mudah-Mudahan Postingan ini Mampu Menjadi Ladang
Menambah Ke-Imanan dan Amal Soleh.
Print Article
0 komentar:
Posting Komentar
= > Silakan Berkomentar Sesuai Tema Diatas
=> Berkomentar Dengan Link Hidup Tidak Akan di Publish
=> Dilarang Berkomentar SPAM
=> Tinggalkan Komentar Sangat Penting Untuk Kemajuan Blok ini