Related categories : Do'a dan Dzikir
Transcribed on: 24/01/2015
Ingat Allah, Rasulullah dan Waliyullah
Bismillah Walhamdulillah
Semoga Allah SWT Senantiasa memberi perlindungan dan pertolongan kepada kita semua.
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ. (مِائَةَ مَرَّةٍ)
“Mahasuci Allah dan segala puji (bagi-Nya).” (Dibaca seratus kali)[1]
Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu.
Disebutkan dalam hadits:
مَنْ قَالَـهَا مِائَةَ مَرَّةٍ حِيْنَ يُصْبِحُ، وَحِيْنَ يُمْسِيْ، لَـمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ القِيَمَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ، إِلَّا أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ
“Siapa saja yang mengucapkannya seratus kali ketika pagi atau sore, maka tiada seorang pun yang datang pada hari Kiamat dengan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang dia bawa, kecuali satu orang yang mengucapkan sebagaimana yang dia ucapkan atau lebih dari itu.”
Ungkapan مِائَةَ مَرَّةٍ ‘seratus kali’. Penentuan seratus adalah karena hikmah yang diketahui Penetap syariat. Dan disembunyikan bentuknya dari kita.
Ungkapan بِأَفْضَلَ ‘dengan sesuatu yang lebih utama’, dengan kata lain, dengan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang dibawa orang yang mengucapkan dzikir ini.
Ungkapan أَوْ زَادَ عَلَيْهِ ‘atau lebih dari itu’, menunjukkan bahwa pertambahan sehingga lebih dari dzikir itu dalam penentuan jumlah tidak berbahaya. Ini berbeda jika berkurang dari itu.[]
Disalin dari Syarh Do’a dan Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad dengan Korektor Syaikh Dr. Sa’id bin Ali Wahf Al-Qahthani, terbitan Darul Falah Jakarta, Hal. 276-277.
[1] Muslim, (4/2071), no. 2723.
Akhiri dengan bacaan Alhamdulillah.
Insya Allah, Postingan ini dapat mengentarkan Kejalan Kebenaran, Amin.
Rewritten by : Rachmat Machmud end Republished by : Redaction Duta Asri Palem 3
| |
0 komentar:
Posting Komentar
= > Silakan Berkomentar Sesuai Tema Diatas
=> Berkomentar Dengan Link Hidup Tidak Akan di Publish
=> Dilarang Berkomentar SPAM
=> Tinggalkan Komentar Sangat Penting Untuk Kemajuan Blok ini