اَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، إِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
Wahai Allah, berikanlah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau berikan petunjuk; Berilah aku perlindungan sebagaimana orang-orang yang telah Engkau berikan perlindungan; Sayangilah aku sebagaimana orang-orang yang Engkau sayangi; Berilah berkah terhadap apa yang telah Engkau berikan kepadaku; Jagalah aku dari keburukan apa yang telah Engkau takdirkan; Sesungguhnya Engkau yang menjatuhkan hukum dan tidak yang mampu memberikan hukuman kepada-Mu; Sesungguhnya orang yang Engkau bela tidak akan pernah terhinakan dan tidak akan pernah mulia orang-orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau Rabb yang Maha Tinggi.
(HR. Abu Daud dalam Sunan Abi Daud, no. 1425 dan Nasa’i dalam Sunan Nasa’i, no. 1745. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud, no. 1263)
Ini adalah doa yang sangat agung yang berisi berbagai permohonan dan maksud yang mulia. Karena doa ini berisi permohonan agar diberi hidayah, ‘afiyah (perlindungan), kecintaan, keberkahan dan mohon agar dijaga disertai pengakuan bahwa semua itu berada dalam hak dan wewenang Allah عزّوجلّ semata, yang dikehendaki terjadi oleh Allah عزّوجلّ maka pasti terjadi, sedangkan yang dikehendaki tidak terjadi, maka pasti tidak akan terjadi.
MOHON HIDAYAH
Dalam Potongan pertama dari doa ini yaitu:
اَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ
Wahai Allah, berikanlah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau berikan petunjuk
Potongan kalimat ini berisi permohonan kepada Allah عزّوجلّ agar diberi hidayah yang sempurna yaitu hidayah untuk mendapatkan ilmu yang haq dan hidayah untuk mengamalkannya. Karena hidayah itu tidak akan sempurna, bila salah satunya tidak ada. Dalam potongan doa ini terkandung tiga faidah:
-
Permohonan kepada Allah عزّوجلّ agar dia dimasukkan ke golongan hamba Allah yang sudah mendapatkan petunjuk.
-
Bertawassul. Yaitu menjadikan kebaikan dan kemurahan Allah عزّوجلّ sebagai tawassul (perantara). Makna doa tersebut adalah: wahai Allah, karena Engkau telah memberikan petunjuk kepada banyak orang, sebagai karunia dan wujud kebaikan-Mu kepada mereka, maka berbuat baik kepadaku sebagai Engkau telah berbuat baik kepada mereka dan berilah aku petunjuk sebagaiman Engkau telah memberikan petunjuk kepada mereka.
-
Bahwasanya petunjuk yang didapatkan oleh orang-orang itu bukanlah dari diri mereka juga bukan karena mereka. Semua itu adalah karunia dari-Mu.
MOHON AFIYAH (PERLINDUNGAN)
وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ
Berilah aku perlindungan sebagaimana orang-orang yang telah Engkau berikan perlindungan
Didalamnya terdapat permohonan agar mendapat perlindungan menyeluruh. Maksudnya perlindungan dari kekufuran, kefasikan, maksiat, kelalaian, penyakit dan derita fisik, fitnah; mohon perlindungan agar tidak terjebak kedalam perbuatan yang tidak mengundang cinta Allah عزّوجلّ atau meninggalkan perbuatan yang mengundang cinta Allah عزّوجلّ . Inilah hakikat ‘afiyah (perlindungan). Oleh karena itu, permohonan ‘afiyah ini merupakan permohonan yang paling disukai Rabb karena cakupannya yang meliputi permohonan perlindungan dari semua keburukan di dunia dan akhirat. Sebagaimana yang tercantum dalam al-Adabul Mufrad, ketika ada yang meminta kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم supaya diajari doa yang bermanfaat. Rasulullah صلى الله عليه وسلم kemudian mengajarkannya doa :
اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ مِنْ شَرِّ سّمْعِي وَبَصَرِي وَلِسَانِي وَقَلْبِي وَشَرِّ مَنِيِّي
Wahai Allah, lindungilah aku dari keburukan pendengaranku, keburukan pandanganku, lisanku, hatiku dan keburukan maniku.
MOHON AGAR DISAYANGI
وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ
Sayangilah aku sebagaimana orang-orang yang Engkau sayangi
Permohonan ini merupakan permohonan kepada Allah عزّوجلّ agar mendapatkan kecintaan dari Allah عزّوجلّ yang berefek pada pemberian taufiq, pertolongan, petunjuk dan dijauhkan dari segala yang bisa mendatangkan murka Allah عزّوجلّ.
MOHON KEBERKAHAN
وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ
Berilah berkah terhadap apa yang telah Engkau berikan kepadaku
Berkah adalah kebaikan yang banyak.
Ini merupakan permohonan kepada Allah عزّوجلّ agar Allah عزّوجلّ memberikan berkah kepadanya pada semua yang Allah عزّوجلّ berikan seperti ilmu, harta, anak, tempat tinggal dan lain sebagainya.
MOHON PENJAGAAN
وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ
Jagalah aku dari keburukan yang telah Engkau takdirkan
Permohonan ini berisi permohonan kepada Allah عزّوجلّ agar dijaga dari semua keburukan dan memohon agar diselamatkan dari bencana, petaka dan fitnah.
Inilah diantara kandungan yang terdapat dalam doa qunut [witir]. Semoga ulasan singkat ini bisa lebih menyemangati untuk memahaminya dan mengamalkannya.
Sumber:
-
Doa dan Wirid, Yazid bin Abdul Qadir Jawas
-
Fiqhul Ad’iyati wal Adzkar,Syaikh Abdurrazaq, 3/170-172
Disalin dari Majalah As-Sunnah, Ed. Khusus, No.04-05 Thn XV, 1432H/2011M.
Print Article
0 komentar:
Posting Komentar
= > Silakan Berkomentar Sesuai Tema Diatas
=> Berkomentar Dengan Link Hidup Tidak Akan di Publish
=> Dilarang Berkomentar SPAM
=> Tinggalkan Komentar Sangat Penting Untuk Kemajuan Blok ini