Beliau menjawab:
Ketika seseorang hasad namun ia tidak mewujudkannya dalam suatu aksi maka itu tidak membuatnya berdosa selama ia tidak melakukan apa-apa. Tidak memberi gangguan pada orang yang dihasadi dan juga tidak berusaha menghilangkan nikmat yang ia dapatkan. Jangan bicara apapun yang dapat merusak kehormatannya. Apapun yang anda ketahui pada dirinya maka tahan saja dalam hati, ini tidak membuat anda berdosa.
Namun anda harus tetap waspada agar tidak mengatakan sesuatu apapun atau melalukan apapun yang mengganggu orang yang yang anda dengki. Terdapat hadits dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bahwa beliau bersabda:
Hasad itu khabits (hal tercela). Namun hasad ini pertama kali menganggu orang yang memilikinya, hasad akan meresahkan pemiliknya sebelum akhirnya ia membuat gangguan pada orang lain. Maka hendaknya seorang mukmin itu senantiasa waspada terhadap sifat ini dengan terus berdoa kepada Allah memohon ‘afiyah (keselamatan diri dari keburukan). Seorang mukmin itu tunduk kepada Allah, demikian juga dalam hal ini ia hendaknya merendahkan diri kepada Allah memohon untuk dihilangkan sifat hasad ini dari hatinya. Sehingga tidak tersisa lagi sedikit pun. Dan ketika anda merasa hasad itu akan muncul, berjuanglah dalam hati anda untuk menahannya di dalam hati dan menahan diri untuk tidak memberi gangguan kepada orang yang anda dengki. Baik perkataan maupun perbuatan.
Sumber: http://ar.islamway.net/fatwa/52707
Dikutip dari Sumber Artikel Muslim.Or.Id
0 komentar:
Posting Komentar
= > Silakan Berkomentar Sesuai Tema Diatas
=> Berkomentar Dengan Link Hidup Tidak Akan di Publish
=> Dilarang Berkomentar SPAM
=> Tinggalkan Komentar Sangat Penting Untuk Kemajuan Blok ini