Sudah tidak terhitung berapa kali Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah di depan para Sahabat g pada hari Jum'at. Menjadi kewajiban seorang khatib Jum'at untuk mengetahui petunjuk beliau dalam berkhutbah Jum'at, selain supaya ia tidak terjebak dalam perkara bid'ah, juga agar khutbahnya lebih mudah menyentuh hati para pendengar. Berikut ini beberapa petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam berkhutbah :
• Berkhutbah dengan berdiri. [al-Jumuah/62:11] • Dilaksanakan di atas mimbar • Setelah sampai di tempat berkhutbah dan menghadap jamaah, beliau mengucapkan salam kepada mereka kemudian duduk • Dalam berkhutbah beliau memegangi tongkat atau tombak • Saat berkhutbah, mata beliau memerah, suara meninggi dan sangat serius; ketika sedang marah tampak sekali pada wajah beliau, seolah-olah sedang memperingatkan pasukan dari ancaman musuh
Jâbir bin 'Abdillâh Radhiyallahu anhuma menceritakan:
Imam Nawawi rahimahullah berkata: "Hadits ini dapat dijadikan dasar petunjuk bahwa seorang khatib dianjurkan membaguskan arti pentingnya khutbah, mengeraskan suara, dan menegaskan perkataan, serta berintonasi yang sesuai dengan karakter tema, baik yang bersifat targhîb (janji) maupun tarhîb (ancaman). Dan mungkin saja kemarahan beliau muncul saat memperingatkan perkara yang besar atau urusan yang penting" [Syarhu Muslim: 6/155-156]
• Beliau membuka khutbah dengan pujian bagi Allah Azza wa Jalla , tasyahhud dan shalawat serta perkataan amma ba'du .
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah membuka khutbah kecuali dengan hamdalah (pujian kepada Allah Azza wa Jalla ) dan tasyahhud dengan dua kalimat syahadat. Dalam syahadat itu, beliau menyebut nama beliau langsung (wa asyhadu anna muhammadan…, red) [Zâdul Ma'âd:1/189].
- Beliau menyampaikan khutbah dengan penyampaian yang lambat, tidak tergesa-gesa dalam bicara.
Dari 'Aisyah Radhiyallahu anhuma , ia berkata:
- Pada saat berkhutbah, beliau tidak menyebut nama-nama orang tertentu bila ingin mengingatkan mereka dari kesalahan. Namun menegur dengan penyebutan umum, semisal mengapa orang-orang berbuat demikian, demikian. Sebab tujuan peneguran adalah mengingatkan bukan membunuh karakter orang di hadapan khalayak.
- • Pernah beliau menghentikan khutbah karena ada keperluan tertentu, seperti mengingatkan orang duduk yang belum mengerjakan shalat tahiyyatul masjid dan mengajari orang asing yang baru datang di Madinah
Dari Jâbir bin 'Abdillâh Radhiyallahu ahu mengatakan:
• Di antara dua khutbah, beliau duduk sejenak tanpa berbicara sesuatu. Dari Ibnu 'Umar Radhiyallahu anhuma , ia berkata:
Para Ulama telah menentukan lama waktu duduk antara dua khutbah sebanding dengan membaca surat al-Ikhlâs [Fathul Bâri:2/409].
- Beliau mempersingkat khutbah dan memperpanjang shalat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperoleh keistimewaan Jawâmi'ul Kalim. Yakni, mampu menyampaikan nasehat yang ringkas namun mengandung pengertian yang luas dan dalam. Sehingga khutbah-khutbah beliau itu pendek, berisi kalimat-kalimat yang bisa dihitung oleh para pendengarnya. Sebab tujuan khutbah adalah pembelajaran, mengingatkan tanpa memberatkan atau menimbulkan kebosanan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
- Dalam shalat Jum'at, beliau membaca surat al-Ghâsyiyah dan al-A'la atau surat al-Jumu'ah dan al-Munâfiqûn. • Di akhir khutbah, beliau membaca:
- Dalam berdoa di atas mimbar, beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk sebelah kanan, tidak mengangkat dua tangan (sebagaimana kebiasaan orang-orang sekarang).
Wallâhu a’lam.
(Dikutip dari Min Hadyin Nabiyyi Shallallahu Alaihi wa Sallam Fî Khutbatil Jumu’ah, Dr. Anîs bin Thâhir al-Andûnîsi Dâr Fadhîlah Cet. I Th. 1425 H)
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XIiI/1430H/2009M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
Print Article
0 komentar:
Posting Komentar
= > Silakan Berkomentar Sesuai Tema Diatas
=> Berkomentar Dengan Link Hidup Tidak Akan di Publish
=> Dilarang Berkomentar SPAM
=> Tinggalkan Komentar Sangat Penting Untuk Kemajuan Blok ini