Home » , , » Resep Manjur untuk Sembuh dari Penyakit Was-Was (Bag. 3)

Resep Manjur untuk Sembuh dari Penyakit Was-Was (Bag. 3)

Written By Rachmat.M.Flimban on Sabtu, 04 Maret 2023 | Sabtu, Maret 04, 2023

Resep Manjur untuk Sembuh dari Penyakit Was-Was (Bag. 3)

Baca pembahasan sebelumnya  Resep Manjur untuk Sembuh dari Penyakit Was-Was (Bag. 2)

Bismillah wal hamdulillah, wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

Daftar Isi  sembunyikan 

1. Hadis Ketiga dan Keempat

2. Kesimpulan hadis kedua , ketiga, dan keempat

3. Hadis Kelima

4. Kesimpulan

Hadis Ketiga dan Keempat

Dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu, beliau berkata, Rasulullah Shallallahualaihi wa sallam bersabda,

ا يَزَالُ النَّاسُ يَتَسَاءَلُونَ حَتَّى يُقَالَ هَذَا خَلَقَ اللَّهُ الْخَلْقَ فَمَنْ خَلَقَ اللَّهَ فَمَنْ وَجَدَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا فَلْيَقُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ

Manusia senantiasa saling bertanya (satu sama lain dalam masalah yang tidak bermanfaat), sampai dibisikkan (oleh setan) ucapan berikut ini, ‘Allah menciptakan makhluk, lalu siapa yang menciptakan Allah?’ Maka barangsiapa yang mendapatkan sesuatu (dari bisikan hati) tersebut, maka ucapkanlah, ‘Aamantu billaah‘ (Saya beriman kepada Allah)” (HR. Muslim).

Rasulullah Shallallahualaihi wa sallam bersabda,

يَأْتِي الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُولُ مَنْ خَلَقَ السَّمَاءَ؟ مَنْ خَلَقَ الْأَرْضَ؟ فَيَقُولُ اللَّهُ ثُمَّ ذَكَرَ بِمِثْلِهِ وَزَادَ وَرُسُلِهِ

Setan datang kepada salah seorang di antara kalian, lalu mengatakan, ‘Siapa yang menciptakan langit? Siapa yang menciptakan bumi?’ Lalu dia berkata, ‘Allah’ Kemudian beliau menyebutkan lafaz semisalnya dan menambahkan, ‘wa Rusulihi‘ (dan para Rasul-Nya)” (HR. Muslim).

Baca Juga: Nasehat Ulama Bagi yang Gelisah Tak Kunjung Hamil

Terdapat dua hal yang bisa dijadikan sebagai pelajaran dari dua hadis tersebut, yaitu:

Terdapat dua hal yang bisa dijadikan sebagai pelajaran dari dua hadis tersebut, yaitu:

Pertama, was-was yang menyerang penderita was-was itu pada hakikatnya berasal dari setan, sebagaimana dalam hadis keempat.

Kedua, solusi ketika mendapatkan was-was setan dalam hati berupa lintasan pikiran-pikiran kekufuran adalah dengan berhenti seketika itu juga, tanpa memikirkan dalil untuk membantahnya. Karena hanya sekedar was-was setan yang tidak menetap dalam hati, lalu mengatakan, “Aamantu billaah wa Rusulihi” (Saya beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya).

Ulama menjelaskan tentang solusi Rasulullah Shallallahualaihi wa sallam dalam hadis di atas bahwa perintah untuk berhenti dan berpaling dari was-was setan tersebut adalah tanpa memikirkan dalil dalam menyatakan kebatilannya dan tanpa membahasnya. Hal ini karena was-was tersebut sekedar lintasan batin yang tidak menetap dalam hati dan berasal dari bisikan setan yang jelas-jelas kebatilannya.

Kesimpulan hadis kedua, ketiga, dan keempat

Dari hadis kedua, ketiga, dan keempat disimpulkan bahwa solusi was-was setan berupa bisikan kekufuran adalah sebagai berikut.

Pertama, berdoa memohon perlindungan kepada Allah Ta’ala, misalnya dengan mengucapkan,  “A’uudzu billaah minasy-syaitoonir rajiim”.

Kedua, berhenti dari was-was setan tersebut dengan makna “berhenti” yang telah disebutkan dalam penjelasan hadis kedua.

Ketiga, mengucapkan, “Aamantu billaah wa Rusulihi”(Saya beriman kepada Allah Ta’ala dan para Rasul-Nya).

Hadis Kelima

Seseorang datang kepada Nabi Shallallahualaihi wa sallam, lalu berkata,

Ya Rasulullah, sesungguhnya salah seorang di antara kami mendapatkan pada dirinya sesuatu (bisikan setan), yang mana dia dibakar sampai menjadi arang itu lebih baik baginya daripada dia harus mengucapkan bisikan tersebut.”

Lalu beliau Shallallahualaihi wa sallam pun bersabda,

اللهُ أكبرُ، اللهُ أكبرُ، اللهُ أكبرُ، الحمدُ للهِ الذي ردَّ كيدَه إلى الوسوسةِ

“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala pujian kesempurnaan hanya bagi Allah yang telah menolak tipu daya setan kepada (sekedar) was-was (saja)” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Albani).

Hadis tersebut menunjukkan bahwa was-was adalah tipu daya setan setelah dia gagal menggoda orang saleh dengan ucapan dan perbuatan kekufuran dan dosa. Setan hanya mampu membisikkan was-was ke dalam hati seorang muslim dan ingin membuatnya sedih dan tersibukkan dari beribadah epada Allah Ta’ala.

Hal ini menunjukkan bahwa was-was adalah tipu daya setan yang tidak membahayakan agama orang yang terkena, selama dia tidak mengucapkan atau melakukan isi was-wasnya dalam hati tersebut. Was-was itu tidak merusak ibadahnya (ibadahnya sah) dan tidak merusak imannya (imannya juga tetap sah). Bahkan seandainya terucapkan pun – tanpa ada keinginan dan tanpa kehendaknya, namun karena terpaksa karena dikuasai oleh waswas -, maka hal itu tidak membahayakannya karena keadaan akalnya memang tertutup.

Kesimpulan

Dari sabda Nabi Shallallahualaihi wa sallam,

 الحمدُ للهِ الذي ردَّ كيدَه إلى الوسوسةِ

Segala pujian kesempurnaan hanya bagi Allah yang telah menolak tipu daya setan kepada (sekedar) was-was (saja)”

Dapat disimpulkan bahwa tipudaya was-was setan tersebut tidaklah sedikit pun membahayakan orang-orang yang beriman kecuali hanya sekedar ingin membuat mereka sedih, bingung, dan galau, serta berpaling dari beribadah kepada Allah Ta’ala.

Baca Juga: Jangan Putus Asa ketika Melihat Kerusakan di Tengah Masyarakat

[Bersambung]

* * *

Penuli; Rachmat.M

Disalin dari Sumber ArtikelMuslim.or.id

© Sumber ; 2023 muslim.or.id


Sources of articles by : Muslim.or.id

Arsip : Duta Asri Palem 3, Mohon Maaf Jika ada kekeliruan penulisan
Print Friendly and PDFPrint Article
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

= > Silakan Berkomentar Sesuai Tema Diatas
=> Berkomentar Dengan Link Hidup Tidak Akan di Publish
=> Dilarang Berkomentar SPAM
=> Tinggalkan Komentar Sangat Penting Untuk Kemajuan Blok ini

Total Tayangan Halaman

Translate to your language


Negara Pengunjung

Flag Counter

KALENDER HIJRIYAH



 
Support : Link Palem 3 | Al Islam | 4 Muslim
Copyright © 2013. Mushola Nurul Iman - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger
-->