Nantikan DIALOG JA'FAR DAN RAJA AN-NAJASYI
Bigrafi Salafush Sholeh JA'FAR bin Abi Thalib
Written By Rachmat.M.Flimban on Rabu, 14 Desember 2016 | Rabu, Desember 14, 2016
JA'FAR BIN ABI THALIB
رضي الله عنه
Penduduk Surga yang
Bersayap
USTADZ ABU FAIZ
SHOLAHUDDIN BIN MUDASIM حفظه الله
JA'FAR BIN ABI THALIB رضي
الله عنه
PENDUDUK SURGA YANG BERSAYAP
Beliau adalah Abu Abdillah Ja'far bin Abi Thalib bin Abdil Muthalib bin Hasyim,
anak paman Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Beliau adalah saudara kandung Amirul
Mukminin Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه.
Beliau seorang yang sangat lembut
kepada sesama terutama kepada orang-orang miskin sehingga beliau digelari Abul
Masakin (bapaknya orang miskin).
Beliau mendapat jaminan masuk surga dan akan
memiliki dua sayap yang dapat terbang di surga ke mana pun yang beliau kehendaki.
KEUTAMAAN BELIAU
Pertama: Perawakan dan akhlak Ja'far bin Abi Thalib رضي الله عنه mirip dengan
Rasulullah صلى الله عليه وسلم
Suatu ketika Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengatakan kepada Ja'far bin Abi
Thalib رضي الله عنه, "Engkau adalah orang yang paling mirip denganku dan dengan
akhlakku."
Sungguh Allah عزّوجلّ telah memuliakan Ja'far رضي الله عنه karena Rasulullah صلى
الله عليه وسلم telah menyamakan akhlaknya seperti akhlaknya Ja'far رضي الله عنه
padahal Allah عزّوجلّ menyanjung Nabi-Nya dalam firman-Nya:
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS al-Qalam
[68]: 4)
Kedua:
Termasuk as-sabiqunal awwalun (sahabat pertama yang masuk Islam) dan
seorang yang dua kali melakukan hijrah
Hijrah pertama yang dilakukan kaum muslimin adalah negeri Habasyah, negeri yang
dipimpin oleh seorang raja yang adil yairu Raja an-Najasyi. Tat-kala kondisi
muslimin di Makkah disiksa secara zalim oleh orang-orang kafir Quraisy,
Rasulullah صلى الله عليه وسلم memerintah mereka hijrah ke negeri Habasyah. Maka
berangkatlah kaum muslimin dengan dipimpin oleh orang yang mereka cintai, Ja'far
bin Abi Thalib رضي الله عنه, untuk mencari keamanan dan dalam rangka
menyelamatkan agama mereka.
Ketiga:
Sangat mencintai orang lemah dan miskin sehingga beliau digelari Abul
Masakin (bapaknya orang miskin)
Abu Hurairah رضي الله عنه menceritakan, "Orang yang paling baik kepada
orang-orang miskin adalah Ja'far bin Abi Thalib, beliau sering memberi kami
makanan yang ada di dalam rumahnya, hingga tatkala beliau mengeluarkan makanan,
maka tidak tersisa sedikit pun."1
Keempat:
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersaksi, Ja'far bin Abi Thalib رضي الله
عنه termasuk syahid di medan jihad
Abu Qatadah رضي الله عنه menceritakan, "Suatu ketika Rasulullah
صلى الله عليه
وسلم mengutus Jaisyul Umara' (pasukan yang dipimpin banyak pemimpin), lalu
beliau bersabda, 'Wajib bagi kalian menaati pemimpin kalian
Zaid bin Haritsah
(رضي
الله عنه), bila dia terbunuh maka penggantinya adalah Ja'far bin Abi Thalib
(رضي
الله عنه), bila ia juga terbunuh maka penggantinya adalah
Abdullah bin Rawahah
al-Anshari
(رضي الله عنه)'... maka berangkatlah pasukan tersebut untuk
menghadapi musuh yang berat, kemudian
Rasulullah صلى الله عليه وسلم naik mimbar
dan memerintahkan untuk ditegakkannya shalat, lalu beliau bersabda, 'Semoga
Allah عزّوجلّ menggantikan dengan yang terbaik.
Maukah kalian jika aku kabarkan kepada kalian perihal pasukan perang yang sedang
berperang? Sungguh mereka telah berangkat untuk menjemput musuh, maka
terbunuhlah
Zaid bin Haritsah
(رضي الله عنه) syahid dalam medan jihad, mohonkanlah ampunan untuknya.' Maka
manusia pun beristighfar untuknya.
Lalu bendera perang diambil oleh Ja'far bin Abi Thalib (رضي الله عنه) dan kaum
muslimin pun terdesak hingga akhirnya dia pun syahid terbunuh, sungguh aku
bersaksi bahwa dia syahid, maka mohonkanlah ampunan untuknya.
Lalu bendera
perang diambil alih oleh
Abdullah bin Rawahah رضي الله عنه), dia pun berjihad
sekuat tenaga hingga terbunuh syahid, maka mohonkanlah ampunan untuknya. Lalu
bendera perang diambil oleh
Khalid bin al-Walid (رضي الله عنه) meskipun dia
bukan termasuk pemimpin yang ditunjuk.'
Sambil mengangkat tangannya, Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengatakan, 'Ya Allah
dia (Khalid bin al-Walid [رضي الله عنه]) adalah salah satu pedang dari
pedang-pedang-Mu, maka tolonglah dia.'
Hingga semenjak itu beliau digelari Khalid si
Pedang Allah. Beliau melanjutkan,
'Mundurlah kalian dan bantulah saudara kalian' hingga akhirnya mereka pun
kembali dan tidak ada yang tertinggal seorang pun, mereka kembali baik dengan
berjalan kaki maupun berkendaraan."2
Kelima:
Memiliki kedudukan yang tinggi di sisi
Rasulullah
صلى الله عليه وسلم
Tatkala mendengar berita syahidnya
Ja'far bin Abi Thalib رضي الله عنه, sungguh
Rasulullah صلى الله عليه وسلم merasakan kesedihan yang sangat mendalam, dan hal
itu sangat tampak pada wajah beliau.
Hal ini menunjukkan betapa tingginya
kedudukan Ja'far رضي الله عنه di hati
Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Anas bin Malik رضي الله عنه menceritakan, "Tatkala menceritakan kondisi
peperangan,
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, 'Zaid (رضي الله عنه)
memimpin peperangan lalu dia terbunuh, lalu
Ja'far (رضي الله عنه) mengambil
bendera dan dia pun syahid, kemudian bendera diambil oleh
Abdullah bin Rawahah (رضي
الله عنه) dan dia pun terbunuh' sungguh kedua mata
Rasulullah صلى الله عليه وسلم
mencucurkan air mata' kemudian bendera diambil oleh
Khalid bin al-Walid (رضي
الله عنه) meski dia tidak ditunjuk sebagai pemimpin akhirnya mereka dimenangkan.'"3
Keenam:
Rasulullah
صلى الله عليه وسلم sangat memuliakan anak keturunan
Ja'far
bin Abi Thalib
رضي الله عنه
Setelah tersebar berita bahwa Ja'far bin Abi Thalib
رضي الله عنه syahid di
Perang Mu'tah, maka
Rasulullah
صلى الله عليه وسلم merasa kehilangan beliau. Beliau صلى الله عليه وسلم pun sangat perhatian dengan keluarga yang ditinggalkan
Ja'far رضي الله عنه. Beliau صلى الله عليه وسلم sering mengunjungi mereka dan
mendo'akan mereka.
Putra
Ja'far,
Abdullah bin Ja'far bin Abi Thalib رضي الله عنهما menceritakan, "Pasca
meninggalnya
Ja'far,
Rasulullah
صلى الله عليه وسلم bersabda, 'Buatkanlah untuk
keluarga
Ja'far
(رضي الله عنه) makanan, karena mereka telah tertimpa perkara
yang menyibukkan mereka.'"4
1. Sunan at-Tirmidzi: 3764, Musnad Ahmad 2/413
2. Lihat Majma' az-Zawa'id 6/156, Sunan an-Nasa'i al-Kubra 5/69; dihasankan oleh
al-Albani dalam Ahkamul Jana'iz.
3. HR al-Bukhari: 1189
4. Sunan al-Baihaqi 4/61, Ibnu Majah: 1610; dihasankan oleh al-Albani dalam al-Misykah;
1739.
@ Copyright 1434 H/ 2013 M
Untuk Umat Muslim
Sumber: Majalah Al-Furqon No.138 Ed 01 Th. Ke-13_1434 H
Disalin dari eBook.IBNUMAJJAH.COM
dan BELIAULAH PENGHUNI
SURGA YANG MEMILIKI SAYAP
wreter by :
Rachmat.M.MA, Flimban
Arsip :
Duta Asri Palem 3
Print Article
Related Articles
Jika Anda menikmati artikel ini tinggal klik disini, atau berlangganan untuk menerima artikel terbaru .
0 komentar:
Posting Komentar
= > Silakan Berkomentar Sesuai Tema Diatas
=> Berkomentar Dengan Link Hidup Tidak Akan di Publish
=> Dilarang Berkomentar SPAM
=> Tinggalkan Komentar Sangat Penting Untuk Kemajuan Blok ini