لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ
“Tiada Tuhan Yang berhak disembah, kecuali Allah.”[1]
Shahabiyah yang meriwayatkan hadits ini adalah Zainab bintu Jahsy Radhiyallahu Anha.
Seutuhnya hadits ini adalah ucapannya Radhiyallahu Anha bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam datang kepadanya dengan terkejut sehingga mengucapkan,
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرٍّ قَدْ اقْتَرَبَ، فُتِحَ الْيَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ، مِثْلُ هَذِهِ وَحَلَّقَ بِإِصْبَعِهِ الْإِبْهَامِ وَالَّتِي تَلِيهَا، فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَهْلِكُ وَفِينَا الصَّالِحُونَ، قَالَ: نَعَمْ، إِذَا كَثُرَ الْخَبَثُ
“Tiada Tuhan selain Allah. Kecelakaan bagi orang Arab karena keburukan yang sangat dekat. Pada hari ini dibukakan Benteng Yajuj dan Majuj seperti ini -dan beliau memberi isyarat dengan jari jempol dan telunjuknya-. Maka, kukatakan, ‘Wahai Rasulullah, apakah kami akan celaka (diadzab) sedangkan di tengah-tengah kami orang-orang shalih? Beliau menjawab, ‘Ya, jika telah banyak keburukan’.”
Ungkapan فَزَعٌا ‘karena terkejut‘, dengan kata lain, ketakutan.
Ungkapan وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرٍّ قَدْ اقْتَرَبَ ‘kecelakaan bagi orang Arab karena keburukan yang telah sangat dekat’. Dikhususkan orang Arab dalam hal ini karena mereka ketika itu sebagian besar telah masuk Islam. Sedangkan yang dimaksud شَرٍّ ‘keburukan‘ adalah apa-apa yang terjadi setelah itu berupa berbagai macam fitnah di kalangan para shahabat. Kemudian fitnah-fitnah itu terus meluas sehingga orang-orang Arab di antara bangsa-bangsa menjadi seperti santapan di tengah-tengah orang yang rakus makan.
Ungkapan فُتِحَ الْيَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ ‘pada hari ini dibukakan Benteng Yajuj dan Majuj’, رَدْمِ adalah bendungan yang dibangun Dzulqarnain.
Ungkapan وَحَلَّقَ بِإِصْبَعِهِ ‘dan beliau mengisyaratkan dengan jari‘, dengan kata lain, menjadikan keduanya seperti sebuah lingkaran.
Ungkapan الْخَبَثُ ‘banyak keburukan’, dengan kata lain, kefasikan, perbuatan dosa, dan kehancuran.
Dalam hadits ini pensyariatan ucapan لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ‘tiada Tuhan selain Allah’ ketika seseorang terkejut atau merasa takut.[]
Disalin dari Syarh Do’a dan Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad dengan Korektor Syaikh Dr. Sa’id bin Ali Wahf Al-Qahthani, terbitan Darul Falah Jakarta, Hal. 590-591.
[1] Al-Bukhari dalam Fathul Bari (6/381). no. 3346; dan Muslim. (4/2208). no. 2880.
Publisher of the article by :doandzikir.wordpress.com
Rewritten by : Rachmat Machmud end Republished by : Redaction
Print Article
0 komentar:
Posting Komentar
= > Silakan Berkomentar Sesuai Tema Diatas
=> Berkomentar Dengan Link Hidup Tidak Akan di Publish
=> Dilarang Berkomentar SPAM
=> Tinggalkan Komentar Sangat Penting Untuk Kemajuan Blok ini