Nama Allah: Al-Hayyiyu
Nama eBook: Al-Hayyiyu (Yang
Maha Pemalu)
Penulis: Abdullah
bin Taslim al-Buthoni, MA حفظه الله
Pengantar:
الحمد الله وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، أما بعد
Alhamdulillah, kembali pada kategori Tauhid Asma’ was Sifat kita ketengahkan penjelasan salah satu nama Allah yakni Al-Hayyiyu (Yang Maha Pemalu), nama Allah ini ditetapkan berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِنَّ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَيِىٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِى مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا
“Sesungguhnya Rabb-mu (Allah) Ta’ala adalah maha pemalu lagi maha mulia, Dia malu terhadap hamba-Nya (yang berdoa dengan) mengangkat kedua tangannya kepada-Nya kemudian Dia menolaknya dengan hampa“.
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حَيِىٌّ سِتِّيرٌ يُحِبُّ الْحَيَاءَ وَالسَّتْرَ، فَإِذَا اغْتَسَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَتِرْ
“Sesungguhnya Allah Ta’ala maha pemalu lagi maha menutupi, Dia mencintai (sifat) malu dan menutup (aib/aurat), maka jika seseorang di antara kalian mandi, hendaklah dia menutup (auratnya)“.
Secara bahasa makna al-Hayyiyu, Imam al-Fairuz Abadi rahimahullah menjelaskan di antara makna asal kata nama ini adalah al-hisymah (kesopanan yang tinggi).
Syaikh Muhammad Khalil Harras rahimahullah ketika menjelaskan makna al-Hayyiyu, beliau berkata: “(Sifat) malu Allah Ta’ala adalah sifat yang sesuai dengan (kebesaran dan keagungan)-Nya, tidak sama dengan (sifat) malu (pada) makhluk-Nya yang berarti perubahan (sikap) dan (sifat) berkecil hati yang terjadi pada seseorang ketika dia mengkhawatirkan sesuatu aib atau celaan (pada dirinya). Adapun arti sifat malu (pada Allah Ta’ala) adalah meninggalkan sifat/perbuatan yang tidak selaras dengan kemahaluasan rahmat-Nya serta kemahasempurnaan kebaikan dan kemuliaan-Nya”.
Pengaruh positif mengimani nama Allah: al-Hayyiyu adalah tumbuhnya rasa malu yang digambarkan Imam an-Nawawi rahimahullah berkata: “Para ulama menjelaskan bahwa (sifat) malu yang sebenarnya adalah suatu perangai yang selalu memotivasi (seorang hamba) untuk meninggalkan (perbuatan) yang buruk dan mencegahnya dari (sifat) kurang dalam (menunaikan) hak orang-orang yang memiliki hak (terhadapnya)”
Rasa malu [yang sebenarnya] pada seseorang juga menunjukkan keimannya, sebagimana sebuah hadits: “Iman itu (terdiri dari) lebih 70 cabang, yang paling tinggi adalah ucapan (persaksian): Laa ilaaha illallahu (tidak ada sembahan yang benar kecuali Allah), dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, dan (sifat) malu adalah salah satu cabang dar iman”
Kami persilahkan kita membaca eBook ini selengkapnya dan kita memohon kepada Allah dengan nama-nama-Nya yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna, agar Dia melimpahkan taufik dan kemudahan dari-Nya kepada kita untuk memiliki sifat malu yang dicintai-Nya serta semua sifat-sifat baik dan mulia lainnya. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan doa.
Download:
Sumber Artikel :Ibnu Majjah
Silakan menyebarkan risalah ini dalam bentuk apa saja selama menyebutkan sumber, tidak merubah content dan makna serta tidak untuk tujuan komersial
0 komentar:
Posting Komentar
= > Silakan Berkomentar Sesuai Tema Diatas
=> Berkomentar Dengan Link Hidup Tidak Akan di Publish
=> Dilarang Berkomentar SPAM
=> Tinggalkan Komentar Sangat Penting Untuk Kemajuan Blok ini