Related categories : Do'a dan Didzik
Transcribed on: 12-12-2014
Ingat Allah, Rasulullah dan Waliyullah
Bismillah Walhamdulillah
Semoga Allah SWT Senantiasa memberi perlindungan dan pertolongan kepada kita semua.
Mengatasi Bayi Sering Menangis
Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron
Kami yakin bahwa setiap orang tua yang sayang kepada anaknya tentu sedih bila sang buah hati sering menangis. Bahkan boleh jadi jengkel, hati bertambah keras ketika anak sering menangis, bahkan lalu dipukul. Ketahuilah, kekerasan tidaklah akan menyelesaikan perkara.
Orang tua tidak perlu sedih dan panik ketika anaknya sering menangis. Carilah penyebabnya, karena setiap problem atau penyakit pasti ada obatnya. Alloh Ta’ala berfirman :
Sesungguhnya sesudah kesakitan itu ada kemudahan. (QS. Asy-Syarh [94] : 6)
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
”Tidaklah Alloh menurunkan penyakit melainkan Dia menurunkan pula obatnya.” (HR. al-Bukhori 19/89)
MENGAPA BAYI SERING MENANGIS ?
Bayi menangis tentu ada sebabnya. Bisa jadi karena ditinggal kekasihnya dan akan diam bila kekasihnya datang menghampirinya.
Atau karena haus dan lapar yang kalau dengan diberi makan dan minum dia akan diam, atau dia risih dengan kotoran dan najis yang mengenai badannya, atau karena kulit pantat atau kelaminnya terluka karena pengaruh popok atau diaper yang terkadang orang tua kurang memperhatikan, atau perutnya kembung, atau karena yang lain.
Orang tua hendaknya mengerti dan waspada apa yang dirasakan oleh anaknya, karena dia belum mampu menyampaikan keluhannya. Dia hanya bisa menangis bila merasakan sakit atau bila tidak terpenuhi keinginannya.
Insya Alloh dengan mencari dan mengatasi penyebabnya anak akan menjadi tenang dan tidak menangis lagi. Kecualibila pembawaannya memang suka menangis, orang tua hendaknya bersabar dan insya Alloh tangisan anak ada manfaatnya.
Apabila penyebabnya sudah dicari ternyata tidak ada, coba dibawa ke dokter, barangkali ada penyakit dalam yang orang tua tidak mengetahuinya. Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
”Tidaklah Alloh menurunkan penyakit melainkan Dia menurunkan obatnya. Sebagian orang mengetahui obatnya, dan sebagian lagi tidak mengetahuinya.” (HR. Ahmad 1/377, dishohihkan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shohihul Jami’ 1089).
Jika dinyatakan oleh dokter spesialis anak bahwa dia tidak sakit, tentu ada penyebab lain. Mungkin dia diganggu oleh orang yang dengki atau makhluk halus berupa jin.
Gangguan jin memang ada. Oleh karena itulah kita disuruh membaca surat al-Falaq dan an-Nas karena surat ini mengandung permohonan perlindungan kepada Alloh dari gangguan setan manusia dan setan jin.
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat di rumahnya ada budak perempuan yang wajahnya pucat, muram dan hitam. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
”Ruqyahlah (bacakan ayat al-Qur’an) dia, karena dia terkena gangguan makhluk halus.” (HR. Al-Bukhori 7/171).
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
”Penyakit al-ain karena dilihat oleh orang yang dengki itu benar adanya. Seandainya ada sesuatu yang mendahului takdir, tentu penyakit ain-lah yang mendahuluinya. Apabila kamu diminta memandikan, maka mandikanlah dia.” (HR. Muslim 7/13).
Imam Malik rahimahullah berkata :
Apabila kamu diminta untuk memandikan orang yang terkena penyakit ain, maka basuh wajahnya, dua tangannya, dua sikunya, dua lututnya dan ujung jari kakinya dan semua badannya dengan air yang dimasak. (Faidhul Qodir 5/416)
Sebagian ulama menjelaskan, hendaknya dimandikan dengan tujuh lembar daun bidara atau berapa saja. Ada yang mempraktikkan dicampur dengan tawas dan satu sendok garam, lalu dimasak sampai mendidih dan dimandikan, maka sembuh penyakitnya, dan inilah sering kami praktikkan. Ketika ada orang mengeluh terkena gangguan jin. Alhamdulillah Alloh menyembuhkan gangguan tersebut.
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
”Hendaknya orang yang terkena penyakit ain (gangguan jin) berwudhu dan mandi.” (HR. Abu Dawud, dishohihkan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Silsilah ash-Shohihah 6/61).
Inilah pengobatan Tibbun Nabawi yang sangat manjur, tentunya dengan kehendak Alloh Ta’ala.
CARA MERUQYAH ANAK YANG TERKENA GANGGUAN JIN
Jika dimandikan dengan daun bidara atau diberi minum daun bidara belum sembuh atau tidak ada reaksi, maka kita mencoba meruqyahnya dengan membacakan ayat-ayat al-Qur’an dan do’a yang ma’tsur dari Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam atau para ulama sunnah. Caranya :
Upayakan rumah tidak ada gambar yang bernyawa, anjing dan barang yang dianggap keramat, semisal keris, azimat, ayam atau burung yang dianggap bisa menangkal bala’, tidak menyalakan TV, tidak ada suara nyanyian, karena benda ini menghalangi malaikat rahmat masuk di rumah kita.
Bersucilah sebelum meruqyah. Bila perlu mandi dan sholatlah dua roka’at di rumah, memohon kepada Alloh agar dia disembuhkan penyakitnya, sebagaimana beliau menjalankan sholat dua roka’at pada saat berkunjung di rumah sahabatnya.
Bacakanlah di telinga anak yang menangis surat al-Fatihah, Ayat Kursi, dua ayat yang terakhir dari surat al-baqoroh, surat al-A’rof 117-122, Yunus 80-82, Thoha 65-69, al-Kafirun, al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas.
Mulailah dengan bacaan ta’awwudz setiap membaca ayat tadi. Atau membaca surat lainnya juga tidak mengapa, karena semua ayat al-Qur’an adalah syifa’ (obat). Insya Alloh jika penyebabnya diganggu jin, anak akan diam sebelum kita selesai membaca semua surat tersebut. Alhamdulillah pengobatan ini sering kami praktikkan dan hasilnya cukup memuaskan.
Jika mungkin memahami makna ayat yang dibaca itu lebih baik karena mengena sasarannya.
Hendaknya kita tidak menzholimi orang lain, baik dengan mengambil hartanya tanpa haq, atau dengan melontarkan perkataan atau perbuatan yang menyakitinya. Sebab terkadang orang yang dizholimi akan memendam dendam dan ingin membalas dengan cara yang halus.
Dia pergi ke tukang sihir atau dukun, lalu dukun itu meminta bantuan jin dengan mengirim buhul-buhul kepada orang yang dituju. Atau bisa jadi dia berdoa, lalu doanya dikabulkan oleh Alloh Ta’ala.
Hendaknya orang yang meruqyah memiliki ilmu dien (agama) yang cukup, beramal sholih, menjauhi makan dari hasil yang haram karena hal itu bisa jadi menghalangi terkabulnya doa, sebagaimana diterangkan dalam hadits yang shohih.
HINDARKAN ANAK DARI GANGGUAN JIN
Untuk membendung kemungkinan anak di ganggu jin, upayakan anak tidak keluar pada saat matahari tenggelam, dan tutuplah pintu dan jendela rumah, karena pada saat itu setan sedang menyebar di mana-mana. Tutuplah makanan dan minuman agar setan tidak makan dan minum bersama kita.
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
”Apabila matahari menjelang terbenam, cegahlah anakmu keluar dari rumah, karena waktu itu setan sedang menyebar. Apabila sudah agak petang, mereka boleh keluar. Tutuplah pintu dan bacalah bismillah, karena setan tidak bisa membuka pintu yang tertutup.” (HR. Al-Bukhori 4/155)
Apabila anak diajak keluar, hendaknya sang ibu atau bapak membaca doa untuk dirinya dan anaknya :
”Dengan menyebut nama Alloh, aku bertawakal kepada Alloh. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Alloh.”
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
”Barangsiapa keluar dari rumah lalu membaca :
Dikatakan kepadanya ; Engkau telah mendapatkan petunjuk, engkau telah dicukupi, engkau telah dijaga dan dijauhkan dari gangguan setan.” (HR. At-Tirmidzi).
Dan ditambahkan oleh Abu Dawud : ”Setan itu memberitahu setan lain, ’Bagaimana mungkin kamu bisa menggoda orang ini, padahal dia telah mendapatkan petunjuk, telah dicukupi dan dijaga dari segala gangguan?!’” (HR. Abu Dawud, dishohihkan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah 4/486).
Jangan lupa berwudhu ketika hendak tidur dan bacalah do’a sebelum tidur, Ayat Kursi, surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas tiga kali. Setelah itu, tiupkan bacaan ketiga surat ini ke kedua telapak tangannya dan diusapkan ke semua anggota badannya, mulai dari ubun-ubun sampai telapak kaki, sebagaimana keterangan hadits yang shohih.
Dan akhirilah dengan doa :
Semoga dengan mengawali mendidik anak sesuai sunnah, anak akan dilindungi oleh Alloh Ta’ala dari gangguan makhluk halus dan menjadi anak yang shohih dan sholihah
Sumber: Majalah Al-Mawaddah Vol. 41 Rajab 1432H/Juni-Juli 2011M
Akhiri dengan bacaan Alhamdulillah.
Insya Allah, Postingan ini dapat mengentarkan Kejalan Kebenaran, Amin.
Rewritten by : Rachmat Machmud end Republished by : Redaction Duta Asri Palem 3
| |
0 komentar:
Posting Komentar
= > Silakan Berkomentar Sesuai Tema Diatas
=> Berkomentar Dengan Link Hidup Tidak Akan di Publish
=> Dilarang Berkomentar SPAM
=> Tinggalkan Komentar Sangat Penting Untuk Kemajuan Blok ini